Dunia penerbangan komersial akan semakin maju, jarak tempuh dari suatu negara yang memakan waktu berjam-jam kini bisa dipersingkat. Ini berkat teknologi terbaru dalam dunia penerbangan komersial.
Ya, sekelompok insinyur tengah menciptakan pesawat jet yang mampu membawa penumpang berpergian secara singkat. Sebagai gambaran, penerabangan dari London ke Tokyo, yang bisa berjam-jam, kini bisa ditempuh hanya dengan waktu 2 jam saja. Tidak hanya itu, pesawat ini mampu menekan polusi sekecil mungkin.
Pesawat jet berteknologi hypersonic ini memiliki kecepatan hingga 3,125mph, atau setara dengan empat kali kecepatan suara. Memang teknologi ini merupakan adopsi dari Concorde, jika dikomersialkan rencananya akan dibuat untuk pesawat jenis Airbush 350, dengan kode nama A 350 XWB.
Dilansir melalui DailyMail, Senin (20/6/2011), pesawat Airbush A 350 XWB ini nantinya akan dibuat oleh perusahaan EADS. Pesawat ini sendiri dipuji sebagai pewaris Concorde, nantinya pesawat akan didorong oleh campuran hidrogen dan oksigen, yang berarti emisi satunya adalah air.
Setelah di ketinggian tertentu, pilot akan melibatkan sepasang mesin roket yang akan mendorong pesawat untuk kecepatan jauh lebih tinggi dan melayang di atas atmosfer.
Teknologi tersebut biasa digunakan dalam rudal, ini sangat efisien pada kecepatan di atas 1.000 mphi. Saat itu roket pendorong juga akan membantu mengantarkan pesawat hingga ketinggian 20 mil.
Saat dilakukan ujicoba membawa hingga 100 penumpang, pesawat ini menggunakan satu set mesin jet konvensional yang akan membantu peluncuran pesawat dari landasan pacu bandara. Ini berarti pesawat tidak akan menghasilkan suara bising 'Sonic Boom' seperti Concorde.
Teknologi tersebut disebut oleh para insiyur dengan sebutan Zero Emission Hypersonic Transportation (ZEHT). Beberapa kali pesawat ini dilakukan ujicoba, dan memang hasilnya jarak tempuh semakin cepat. Misalnya saja, dari London menuju Malaga, wilayah utara Spanyol, hanya 20 menit. Sementara ke Istanbul, hanya 30 menit, bahkan ke beberapa negara Amerika Serikat (AS), dibutuhkan 1 jam saja.
Rencananya, penerbangan paling jauh akan diujicobakan pada penerbangan London ke Tokyo, yang diperkirakan membutuhkan waktu hanya 2 jam saja.
"Ini bukan Concorde tapi tampak seperti Concorde, menunjukkan bahwa aerodinamis dari tahun 1960-an sudah sangat cerdas," kata Jean Botti, Innovation and Technology Director at EADS.
"Pesawat akan terbang tepat di atas atmosfer, yang berarti bisa terbang lebih dari 3.000 mph. Ketika Anda di atas atmosfir, penumpang tidak akan mendengar apa-apa. Kami telah bekerja pada proyek ini cukup lama, sekarang waktu yang tepat," terangnya.
(okezone.com)