Pomor Airbus, buatan Prancis tercoreng setelah Airbus superjumbo A380 menghantam sebuah bagungan di Bandar Udara (Bandara) Le Bourguet saat hendak parkir.
Selain itu, Airbus juga mengalami persoalan pada gearbox pesawat Airbus untuk angkutan militer jenis A400M. Akibatnya pesawat tersebut batal dipamerkan pada pemaren Paris Air Show. Meski demikin, pesawat angkut militer milik ini masih akan ambil bagian dalam sebuah fly-past.
Kondisi Airbus itu berbanding terbalik dengan pesaing utamanya dari Amerika Serikat (AS) Boeing. Boeing sukses memperlihatkan produk terbarunya, yaitu pesawat panjang jenis Boeing 747-8 jumbo.
Boeing mengklaim, mereka sudah menerima 17 pesanan untuk pesawat keluaran terbaru ini dari dua maskai penerbangan yang namahanya masih dirahasiakan. Tetapi disebutkan, satu maskapai memesan 15 pesawat Boeing 747-8 jumbo.
Sementara, Airbus mengandalkan pesawat beremisi rendah yang baru, yaitu Airbus A320 neo plane (neos). Pesawat berkapasitas 150 tempat duduk ini adalah hasil rancang ulang Airbuas tradisional A320 dengan memotong emisinya hingga 15 persen dan mengurangi karbon.
Pabrik pesawat Eropa ini mengaku sudah menerima pesanan dan komitmen untuk membeli 390 unit pesawat jenis A320 neo plane. Pesanan pertama datang dari perusahan leasing GE Capitan Aviations Services. Perusahan itu berjanji akan membeli pesawat dengan total nilai 5,1 miliar dolar AS. Sementara minggu lalu, Airbus menandatangani kesepakatan pembelian 100 pesawat dengan maskapai penerbangan Filipina, Cebu, dan GoAir dari India.
Selain itu, maskapai penerbangan Virgin Amerikan, IndiGo dan Tam juga menggunakan pesawat-pesawat Airbus. Malahan, Indigo memesan 180 pesawat dengan total nilai 16 miliar dolar, meskipun rencana ini masih dalam tahap negosiasi.
Sementara 200 pesawat Airbus lainnya dipesan oleh maskapai penerbangan Malaysia AirAsia. Maskapai penerbangan Scandinavian Airline berencana membeli 30 pesawat A320 neo plane dengan total nilai 2,4 miliar dolar.
(Suara Pembaruan)