Pangkalan Udara TNI AU Abdulrachman Saleh memastikan kerusakan pada alat navigasi sebagai penunjuk lokasi landasan tak mempengaruhi penerbangan militer. Karena sistem navigasi bandara memiliki alat navigasi lain berupa Automatic Direction Finding (ADF).
Kepala Dinas Operasi Pangkalan Udara TNI AU Abdulrachman Saleh Kolonel (pnb) Novyanto Widadi mengungkapkan, kerusakan pada alat navigasi yang terjadi ada Very High Frequency (VOR) yang diketahui setelah dilakukan perawatan rutin oleh pihaknya. Alat itu berfungsi untuk menunjukkan lokasi bandara melalui gelombang radio.
"VOR yang mengalami trobel, namun kami masih dilengkapi dengan ADF yang bisa memberikan informasi kepada pesawat untuk mengetahui lokasi landasan. Karena itu tak pengaruh pada penerbangan militer," tegasnya saat menghubungi detiksurabaya.com, Senin (20/6/2011).
Dia menambahkan, telah menyampaikan kelengkapan fasilitas ADF ini ke maskapai Garuda Indonesia yang telah melakukan penghentian sementara rute penerbangan menuju Bandara Abdulrachman Saleh sejak hari ini.
"Kita sudah sampaikan kepada Garuda tentang kepemilikkan alat itu, mereka tengah pelajari," imbuhnya.
Ditanya mengapa kerusakan VOR hanya berpengaruh kepada Garuda Indonesia, Novyanto menjelaskan, Garuda Indonesia telah memiliki sistem komunikasi menggunakan VOR pada pesawat terbangnya. Apabila terjadi gangguan, mereka memutuskan untuk menghentikan penerbangan.
"Garuda menggunakan alat itu untuk navigasi, makanya ada informasi kerusakan mereka melakukan untuk menghentikan penerbangan," jelasnya.
Dia mengaku kerusakan pada VOR tak pernah dapat diprediksi sebelumnya. Alat itu diketahui bermasalah ketika dilakukan perawatan. Keberadaan alat itu sendiri dari Kementrian Perhubungan dan pihaknya telah melaporkan kerusakan ini kepada Dirjen Navigasi Kementrian Perhubungan.
"Pengadaan dilakukan kementrian untuk alat buatan Amerika itu, dan kami sudah laporkan. Karena itu tak bisa memastikan kapan bisa diganti," bebernya.
Dia berani memastikan jika pengganti VOR yang baru telah ada, maka akan segera dilakukan pemasangan. "Kalau ada alatnya, kami bisa segera ganti," tuturnya.
Sebelumnya, Garuda Indonesia berharap segera ada perbaikan dari kerusakan alat navigasi tersebut. Karena secara teknis proses perbaikan dilakukan oleh pengelola bandara.
"Kami menunggu ini, karena alat itu mempunyai kewenangan bandara," ujar Branch Manager Garuda Indonesia Dharmawan Y Hendrata dihubungi terpisah.
Seperti diberitakan, Maskapai penerbangan Garuda Indonesia menghentikan rute penerbangan Malang-Jakarta dan sebaliknya. Penghentian ini karena ada gangguan pada alat bantu navigasi di Bandara Abdulrachman Saleh.
(Detik Surabaya)