PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk siap merogok kocek hingga US$32 juta untuk pengadaan simulator pesawat tipe Boeing 737-800 NG dan Airbus 330-200.
Direktur Keuangan Garuda Indonesia Elisa Lumbantoruan mengatakan perusahaan berniat membeli dua flight simulator, masing-masing satu simulator jenis 330-200 dan satu simulator jenis B-737-800 NG dari CAE.
Simulator tersebut kemungkinan akan didatangkan dalam 2 bulan mendatang.
"Kami akan mendatangkan simulator tersebut dalam dua bulan ke depan. Instalasinya kemungkinan menghabiskan waktu 3 pekan," katanya hari ini.
Elisa mengatakan pembelian simulator tersebut dimaksudkan untuk mendukung operasional penerbangan Garuda Indonesia, khususnya untuk melaksanakan training bagi para pilot perusahaan penerbangan milik negara tersebut.
Garuda Indonesia saat ini mengoperasikan 44 pesawat B-737-800 NG dan 12 pesawat jenis A-330-300/200 dari total 87 pesawat.
Untuk pembelian dua simulator tersebut, tuturnya, dibutuhkan anggaran sekitar US$13—US$14 juta untuk Boeing 737-800 NG dan US$17—US$18 juta untuk Airbus 330-200. "Jadi untuk pembelian simulator, tidak sampai setengah dari harga pesawat."
Terkait pendanaannya, Elisa mengatakan perusahaan akan menggunakan dana hasil penawasan saham perdana (IPO) murni. "Untuk simulator kami akan menggunakan dana internal saja karena hasil IPO masih cukup."
Dana hasil IPO sebelumnya diberitakan juga akan digunakan untuk pembayaran down payment pembelian 50 pesawat Airbus keluar A-320 yang akan digunakan untuk memperkuat Garuda Citilink.
(Bisnis.com)