Permintaan paket makanan siap saji melalui catering khusus angkutan udara terus menunjukan tren kenaikan. Hal ini sejalan dengan tingginya volume penerbangan domestik maupun internasional di Indonesia. "Selama 6 bulan trennya naik, secara umum penerbangan membaik, airlines bertambah, rute dalam negeri maupun internasional bertambah, trennya domestik tumbuh pesat," kata Direktur PT Purantara Mitra Angkasa Dua A. Sumardi kepada detikFinance, Minggu (19/6/2011). Sumardi mengatakan permintaan catering udara kedepannya akan terus menjanjikan. Meskipuan ia mengakui volume jumlah penerbangan tak selamanya linier dengan permintaan catering angkutan udara, Ia mencatat saat ini terjadi tren maskapai-maskapai udara yang berkonsep berbiaya rendah atau low cost carrier (LCC) turut menopang permintaan catering. Padahal sebelumnya maskapai LCC umumnya tak menyediakan penjualan makanan apalagi memberikan cuma-cuma. "Untuk maskapai LCC mereka punya policy sendiri, mereka juga ada makanan diatas pesawat tetapi dijual, namanya LCC sales on board, trennya memang seperti itu,"jelas Sumardi. Sebagai pemain baru di dunia catering angkutan udara, Purantara kini melayani catering 3-4 maskapai penerbangan udara domestik maupun internasional. Meski masih memiliki pangsa pasar dalam jumlah kecil, Purantara yakin bisnis ini akan terus berkembang. "Bisnis ini rasanya menjanjikan ada ruang itu, jumlah rute terus bertambah," katanya. Dikatakannya bisnis yang menggiurkan ini, tak terlepas dari persaingan. Misalnya ia mencontohkan pemain catering angkutan udara sudah merambah di luar dari lingkungan bandara. Bahkan kata dia, banyak maskapai yang lebih memilih memesan catering dari luar bandara karena dianggap harganya lebih miring. "Catering yang sekarang ini internasinal regulasinya mungkin juga belum transparan, banyak airlines yang bisa mengambil dari catering yang disediakan dari luar bandara," katanya. Sumardi menambahkan saat ini di kawasan Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, saja ada 4-5 pemain catering udara. Dua diantaranya sudah memiliki standar internasional seperti ISO 9000 dan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point). Para maskapai yang mengedepankan full service biasanya akan memesan kepada catering yang sudah berstandar internasional. "Cuma dua yang berstandar internasioal Purantara dan anak usaha Garuda. Adanya standar ISO dan lainnya itu yang menyebabkan (catering) lebih mahal," jelasnya.
(Detik Finance)