Itikad Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel membuka rute penerbangan langsung Makassar-Jeddah ternyata belum bisa direalisasikan dalam waktu cepat.
Salah satu kendalanya, Pemerintah Arab Saudi belum punya rencana membuka kantor penerbitan visa di Makassar.Baik jamaah haji maupun umrah asal Sulsel, masih harus mengurus visa di Jakarta. Kemarin, delegasi Sulsel yang dipimpin Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo melakukan pertemuan dengan Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Jeddah untuk berkoordinasi dengan instansi setingkat kementerian luar negeri Arab Saudi agar bersedia membuka penerbitan visa di Kota Makassar.
Pemprov Sulsel tersebut tampaknya tidak bisa diupayakan Konjen RI di Jeddah dengan alasan hal tersebut menjadi kewenangan Pemerintah Arab Saudi. Konjen RI Zakaria Anshar justru meminta Gubernur Sulsel berkonsultasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI untuk mengupayakan membuka jalan penerbangan langsung Makassar- Jeddah. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulsel Irman Yasin Limpo yang mendampingi Gubernur selama di Jeddah dan Mekkah, mengungkapkan, kunjungan ke Arab Saudi dari Bandara Internasional Hasanuddin Makassar mengalami peningkatan setiap tahun.
Daftar tunggu jamaah haji Sulsel saja sudah mencapai 88.000 orang. Sementara itu, jumlah jamaah umrah dari daerah ini mencapai 32.000 orang berdasarkan data per Mei 2011. Jumlah tersebut belum termasuk jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang diberangkatkan ke Arab Saudi melalui Bandara Hasanuddin. Karena itu, kunjungannya ke Mekkah dan Jeddah bisa memprakarsai dibukanya perwakilan atau Konjen Arab Saudi di Makassar untuk pelayanan visa. "Pada prinsipnya, Maskapai Garuda Indonesia sudah siap melayani rute Makassar- Jeddah.
Namun, selama pelayanan visa belum ada di Makassar, berarti ini belum bisa dilakukan. Selama ini warga Sulsel yang mau ke Arab Saudi harus bolak-balik mengurus visa ke Jakarta," tandasnya saat ditemui di Mekkah, kemarin. Jika rute penerbangan Makassar- Jeddah sudah dibuka, Bandara Hasanuddin Makassar akan menjadi pintu gerbang Indonesia bagian timur. "Untuk tahap pertama, kami harapkan penerbitan visa dan penerbangan ini bisa melayani jamaah umrah dan umum. Ini sangat menguntungkan Pemerintah Arab Saudi karena akan mendekatkan Arab dan Makassar," ujarnya.
Karena itu,Gubernur Sulsel bersama rombongan juga dijadwalkan akan bertemu instansi setingkat Kemenlu Arab Saudi untuk membahas hal tersebut. Namun, belum diketahui pasti, apakah rencana pertemuan ini akan berhasil atau tidak. Pasalnya, Arab Saudi meminta pertemuan tersebut dilangsungkan di Riyadh yang merupakan pusat kegiatan kerajaan negara.
"Sejauh ini pertemuan Gubernur dengan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi belum terkonfirmasi.Arab Saudi meminta pertemuannya di Riyadh, sementara jaraknya dari Mekkah sangat jauh," tandasnya.
(Makassar Terkini)