K30-1 Gabungan tim dari kepolisian, SAR dan AU mengevakuai bangkai pesawat N21H ke truk, Kamis (23/6/2011).
PADANG, KOMPAS.com - Kecelakaan yang terjadi pada pesawat aerobatik bermesin tunggal Christen Eagle II di lahan kosong dalam permukiman padat Jalan Angkasa Puri I, Kelurahan Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, kemarin sore menyisakan kisah tak sedap.
Seperti diberitakan, kecelakaan itu menewaskan Kolonel purnawirawan Tentara Udara Diraja Malaysia (TUDM) bernama Zakaria Saleh (57) yang pada Jumat (24/6/2011) sore telah diterbangkan ke Malaysia.
Nah, setelah kabar kecelakaan tersebar, wartawan pun berbondong-bondong mendatangi lokasi kejadian. Terlihat, proses evakuasi pesawat yang terbelah menjadi beberapa bagian dilakukan oleh aparat gabungan dari unsur TNI AU, SAR, Dinas Pemadam Kebakaran, dan Kepolisian.
Namun proses evakuasi dilakukan tertutup dengan menutup sekeliling pesawat yang dinaikkan ke atas trailer dengan beberapa potong terpal. Saat itulah, wartawan yang nekat mengambil gambar lewat semak-semak yang tidak ditutupi terpal sempat dilempari dengan batu dan kayu setelah sebelumnya dihardik.
Zakaria tewas setelah gagal melakukan familiarisasi area dalam rangka pameran olahraga kedirgantaraan bertajuk Minang Aerosport Show 2011 yang dimulai 22-26 Juni mendatang, ketika bermanuver loop, usai menanjak pada ketinggian tertentu.
Ketika itu Zakaria bersama pesawat lain yang dipiloti purnawirawan Letkol TUDM Amran Sulaiman. Sejumlah saksi mata mengatakan, menjelang tumbukan dengan permukaan tanah, moncong pesawat itu menghadap ke bumi dan menerabas pohon rambutan pada sebuah lahan kosong yang dikelilingi permukiman warga.