Debu vulkanik yang berasal dari letusan gunung berapi Puyehue-Cordon-Caulle yang terletak di Chile telah membuat 21.000 penumpang di Australia batal berangkat dan terlantar di bandara kota Melbourne.
Seperti dikutip dari news.com.au, akibat erupsi gunung berapi ini beberapa maskapai penerbangan seperti Qantas Airlines, Jetstar, serta Tiger Airways resmi membatalkan semua penerbangan baik yang akan ke luar maupun akan masuk ke Melbourne. Akibatnya, beberapa bandara di Australia dipadati oleh penumpang yang batal berangkat.
Penumpang yang terlantar ini kebanyakan merupakan penumpang dengan rute Melbourne menuju Sydney. Para penumpang tidak dapat menutupi kekecewaan mereka, karena informasi pembatalan penerbangan baru mereka dapatkan setelah di bandara.
"Saya sangat lelah sekali dan saya sekarang dalam keadaan sangat marah. Namun kami hanya dapat duduk di sini dan menunggu dengan penuh kekecewaan dan ketidakpastian," ujar salah seorang penumpang.
Juru bicara dari pihak Pelayanan Udara Australia, menyatakan bahwa abu vulkanik tidak berbahaya bagi jenis pesawat kecil. "Abu vulkanik berada di ketinggian 8,5 hingga 9,5 kilometer di atas kota Victoria, di mana itu merupakan wilayah udara yang biasa dilintasi oleh pesawat-pesawat berbadan lebar," terangnya
Partikel-partikel dari debu vulkanik yang masuk ke dalam mesin pesawat, dikhawatirkan dapat mengakibatkan mesin pesawat rusak atau mati tiba-tiba ketika penerbangan.
(Detiknews)