Akibat pemberangkatan ditunda hingga waktu yang belum jelas, sejumlah penumpang pesawat Lion Air tujuan Manado telantar di kawasan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Minggu (3/7/2011).
Umumnya penumpang pesawat tersebut berasal dari Manado, Pangkep, Jakarta, dan Makassar. Penerbangan ke Manado harusnya berangkat sejak pukul 20.30 wita Sabtu (2/7/2011) kemarin. Namun karena pengaruh cuaca yang tidak mendukung, manajemen Lion Air menunda pemberangkatan.
Hingga pukul 23.00 wita hari ini, penumpang belum juga berangkat. Penumpang yang ditelantarkan sangat mengeluh lantaran pelayanan manajemen Lion simpang siur. Tak ada juga penginapan yang diberikan
"Ada dua counter Lion yang melayani kami yakni di depan dan di belakang. Di counter bagian depan mengatakan bahwa kami akan diberikan penginapan namun di counter kedua katanya tidak ada, wah bagaimana ini masa pelayanan simpang siur," kata salah seorang penumpang asal Jakarta Wahyuddin Makkah kepada Tribun Timur.
"Setahu kami bahwa hak penumpang yang ditunda keberangkatannya jika telat satu jam maka akan diberi makan dan jika lewat tiga jam maka akan diinapkan di hotel dekat bandara tapi sampai saat ini kami tidak mendapatkan pelayanan tersebut dan kami ditelantarkan begini," Wahyuddin menambahkan.
"Saat ini kami masih menunggu keputusan dari pihak manajement Lion. Kami meminta agar pihak manajemen memperhatikan hak kami kami sebagai penumpang jangan lah kami ditelantarkan begini," kata Wahyuddin
Berbeda dengan sejumlah penumpang yang telantar tersebut, penumpang Lion asal Denpasar tetap mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan aturan. Mereka diinapkan di hotel sambil menunggu kapan akan diberangkatkan.
Penumpang yang ditelantarkan sebagian memilih tinggal berbaring di kursi-kursi ruang tunggu dan adapula memilih mencari tempat lain yang tidak jauh dari bandara. Mereka merasa kelelahan menunggu kapan mereka diberangkatkan.
Segenap penumpang yang terlantar dikabarkan tetap bertahan menunggu pemberangkatan. Manajemen Lion menunda pemberangkatan lantaran Gunung Soputan yang ada di Sulawesi Utara mengeluarkan abu yang dikhawatirkan mengganggu penerbangan.
(Tribunnews.com)