Direktur Operasi Garuda, Capt Ari Sapari mengatakan, pilot WNI dengan pilot asing memang beda. "Kalau pilot lokal, mereka diangkat gajinya lebih kecil namun jatuhnya akan lebih besar, karena pilot asing hanya dikontrak selama satu tahun," kata Ari kepada wartawan di Jakarta, Selasa (12/7/2011).
Menurut mantan Presiden Asosiasi Pilot Garuda (APG) itu, sangat normal pilot asing digaji lebih besar dari pilot lokal. Hal ini tidak terjadi di Indonesia saja, negara lain di dunia pun menerapkan hal yang sama.
"Saya dulu diperbantukan di Korean Airlines dan gaji saya lebih besar dengan pilot lokal di sana," tandasnya.
Menurutnya, para pilot tersebut kurang memahami apa kebutuhan Garuda dalam persaingannya dengan maskapai lain di dunia. Saat akan berkembang dan membutuhkan pilot secara cepat, maskapai harus menyewa pilot asing sementara.
Mereka oleh Garuda hanya dikontrak selama satu tahun, berbeda dengan maskapai asing yang mengontrak hingga tiga sampai lima tahun.
Bahkan Ari menyatakan, perlakuan pilot asing sekarang masih kurang istimewa dibandingkan pada belasan tahun lalu. "Dulu Garuda menyewa pilot asing dan menyewakan penginapan di Singapura, saat ini di Jakarta saja," tandasnya.
Meski demikian, Garuda akan melakukan pertemuan dengan semua pilotnya. Salah satu yang akan dibahas adalah mengenai tuntutan pilot yang menginginkan kesetaraan pendapatan dengan pilot kontrak asing.
"Sudah kami rencanakan bertemu dengan pilot, tetapi bukan karena mereka bikin konpers lalu kami akan bertemu dengan mereka," jelasnya.
Pertemuan tersebut, jelasnya, untuk mengakomodasi masalah-masalah yang terjadi di Garuda selama ini.
Ari juga membantah manajemen tidak pernah menaikkan gaji pilot. Menurutnya, sejak 2005 telah ada kenaikan gaji pilot dua kali. Namun Ari menyatakan tidak tahu berapa besaran kenaikan gaji.
(Tribunnews)