Maskapai ini bahkan sudah menyiapkan diri sebagai angkutan haji tahun ini dengan mendatangkan 14 pesawat sewaan.
Direktur Operasional PT Garuda Indonesia Ari Sapari menyatakan jika dibandingkan dengan harga bahan bakar tahun lalu, saat ini kenaikan harga minyak dunia telah meningkat hingga 60%.
Pada tahun lalu, maskapainya menganggarkan biaya avtur US$0,68 per liter, namun pada saat memasuki musim haji harganya naik menjadi US$0,75 per liter.
"Saat ini harga avtur telah mencapai US$0,95 per liter, namun disaat memasuki musim haji yaitu Oktober, diperkirakan harga avturnya naik hingga US$1,1 per liter. Untuk itu kami mengusulkan biaya angkutan penerbangan di atas US$1,1 perliternya," tutur Ari hari ini.
Dia menambahkan selain kenaikan harga BBM, harga sewa pesawat juga naik 8%. Ditambah lagi adanya kenaikan biaya ground handling (jasa pelayanan pesawat di bandara) di Arab Saudi karena perusahaannya merger menjadi satu, sebesar 40% dibandingkan 2010.
"Tarif haji harus naik, untuk biaya angkutan penerbangannya, kisarannya di atas 10% dibanding tahun lalu. Kenaikan harga minyak dunia tentu berpengaruh terhadap harga bahan bakar avtur," kata Ari.
Menurut dia, kenaikan harga bahan bakar dunia tersebut tentu menambah biaya operasional yang dikeluarkan maskapai. Biaya BBM ini menyumbang 30% terhadap biaya operasional yang dikeluarkan oleh maskapai digunakan untuk bahan bakar pesawat.
(Bisnis.com)