Permasalahan tersebut antara lain Keterbatasan ruang dan perlengkapan yang dimiliki.
Hal itu disampaikan GM Angkasa Pura II, Bram saat rapat dengar pendapat dengan Komisi C DPRD Sumut di Kantor DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Selasa (12/7/2011).
Terlebih lagi, katanya karena saat ini tidak adalagi program penambahan kelengkapan bandara melainkan hanya kepada perbaikan dan perawatan.
"Bukan saja mengenai luas bandara, namun juga masalah daya tampung parkir kendaraan pengunjung," kata Bram. Semakin diperparah juga oleh meningkatnya jumlah penumpang, dengan penambahan negara tujuan penerbangan.
Ia juga mengatakan bahwa saat ini, banyak anggotanya yang masih mau menghalalkan segala cara dalam pengaturan perparkiran. Bram sangat menyesalkan itu, meski sudah sering mengeluarkan surat edaran.
"Bahkan saya sering menyamar dan banyak yang tertangkap basah," katanya. Meski demikian, pengawasan untuk keselamatan penumpang tetap diutamakan.
Hal lain yang menjadi kendala yang menyangkut kenyamanan di Bandara Polonia adalah kesadaran penumpang yang baru tiba dan akan berangkat dari badara Polonia masih rendah. "Terkadang baru keluar dari peswat, langsung menghidupkan rokok," katanya. Hal itu bisa menimbulkan berbagai ketidaknyamanan.
(Tribunnews)