Pesawat kargo yang mengangkut 18 ton suplai logistik NATO mengalami musibah di pegunungan Shakar Dara, Afghanistan, Selasa malam waktu setempat (5/7) atau dini hari kemarin WIB (6/7). Begitu menyentuh tanah, pesawat tersebut langsung meledak dan terbakar. Akibatnya, sembilan kru pesawat berbendera Azerbaijan itu tewas seketika.
Militer Afghanistan telah berhasil menemukan bangkai pesawat di perbukitan terjal tidak jauh dari Kota Kabul kemarin pagi (6/7). Tak ditemukan tanda-tanda kehidupan di lokasi musibah. "Tim kami sudah melakukan evakuasi. Tidak ada yang selamat," kata Nangyalai Qalatwal, jubir Kementerian Transportasi Afghanistan. Proses identifikasi diperkirakan butuh waktu lama karena tubuh para korban hangus terbakar.
Begitu tiba di lokasi, polisi dan pejabat pemerintah yang menerima laporan dari warga setempat itu tidak lagi bisa mengenali pesawat. Apalagi, penumpang dan muatan yang dibawa. Seluruh badan pesawat hangus terbakar dan sudah menjadi puing-puing. Serpihan pesawat pun berserakan di perbukitan setinggi sekitar 3.800 meter di atas permukaan laut tersebut.
Menurut Qalatwal, pesawat nahas itu bertolak dari Kota Baku sekitar pukul 21.26 waktu setempat (sekitar pukul 23.26 WIB). Saat itu, pesawat mengangkut logistik NATO dengan tujuan pangkalan militer Bagram di utara ibu kota Afghanistan. Pesawat kargo milik maskapai Silk Way itu membawa sembilan kru. Seluruhnya warga Azerbaijan.
Seorang jubir NATO di Afghanistan mengatakan bahwa pesawat buatan Rusia jenis Ilyushin 76 (IL-76) itu memang disewa dari maskapai komersial. Pada pukul 01.40 dini hari waktu setempat, pesawat tersebut menghilang dari radar. "Petugas di menara kendali Afghanistan sempat melihat sinar lampu di perbukitan yang berjarak 25 kilometer dari bandara sebelum menerima laporan kecelakaan," terang jubir pemerintah setempat.
Kedubes Azerbaijan di Pakistan kemarin membenarkan berita duka tersebut. Namun, sampai sekarang, penyebab kecelakaan tersebut masih belum diketahui dengan pasti. Pemerintah setempat telah meminta bantuan NATO untuk melakukan investigasi. "Yang pasti, saat kecelakaan terjadi, cuaca sangat cerah dan tidak sedang terjadi konflik senjata di sana," terang Qalatwal.
(JPNN.com)