Pesawat tempur Super Tucano A29 segera melengkapi kekuatan TNI Angkatan Udara pada Maret 2012. Pesawat yang sudah dibeli TNI itu sebanyak 16 unit. Pengiriman dilakukan bertahap, diawali dengan kedatangan empat unit pada Maret 2012. Pesawat tempur Super Tucano ini datang untuk menggani pesawat tempur Oviten-10F Bronco.
"Super Tucano akan datang awal Maret 2012," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma Bambang Samudro di Lanud Adisutjipto, Kamis (30/6). Meski demikian, Bambang tidak mengetahui persis harga 16 pesawat Super Tocano buatan Brasil itu. Besaran harga merupakan keputusan DPR dan pemerintah, sedangkan TNI merupakan pelaksana.
Sebanyak 16 pesawat itu tempur setara dengan satu Skadron, sehingga kedatangan 16 pesawat tempur Super Tocano ini sudah lengkap sebagai satu Skadron tersendiri. Skadron tersebut akan berada di Lanud Abdurrahman Saleh, Malang. Kedatangan pesawat tempur Super Tucano ini memperkuat kedaulatan udara NKRI, khususnya di Indonesia bagian timur.
Bambang mengatakan, pesawat tempur Super Tucano ini selain dilengkapi persenjataan juga memiliki kemampuan melakukan pemantauan wilayah. Oleh karenanya, pesawat tempur Super Tucano ini turut menjalankan tugas pemantauan wilayah perbatasan untuk memastikan tidak ada pelanggaran batas negara oleh pihak lain.
Pesawat Super Tucano memiliki kelebihan misi operasi taktis dalam membantu pasukan darat. Pesawat ini memiliki propeler mesin tunggal, tapi mampu menembakkan asap ke darat secara cepat untuk menunjukkan posisi musuh, sehingga bisa diteruskan untuk misi udara. Pabrik pembuat pesawat ini adalah Empresa Brasiliera de Aeronautica.
Skadron 21 Lanud Abdurrahman Saleh sudah mempersiapkan berbagai fasilitas pendukung untuk menyambut pesawat tempur Super Tucano. "Pilot-pilot kita sudah siap, hanya butuh adaptasi saja dari Oviten," kata Bambang. Beberapa pilot TNI AU ada pula yang dilatih di Brasil untuk meningkatkan kemampuan mengawaki Super Tucano ini.
(Republika)