Anda berencana ingin mencoba kelas satu pesawat superjumbo A380 dengan maskapai penerbangan Malaysia Airlines? Jika Anda bepergian seorang diri atau bersama istri, pasangan, kerabat atau teman yang sudah berusia cukup dewasa, maka tak jadi soal.
Tapi,jika Anda berencana mengajak anak Anda yang masih bayi, ada baiknya dipertimbangkan. Ada kemungkinan rencana Anda itu tak bakal kesampaian. Malaysia Airlines memang belum mendapatkan A380 tahun ini.Namun, maskapai itu telah menetapkan kebijakan melarang bayi berada di kelas satu pesawat superjumbo itu.
Keputusan pelarangan bayi di kelas 1 pesawat superjumbo, setelah maskapai itu menerima keluhan dari penumpang kelas utama tentang kegaduhan yang ditimbulkan bayi dalam penerbangan. Kebijakan ini diambil berdasarkan larangan yang ditetapkan Malaysia Airlines pada 2004.
Setelah menerima keluhan banyak penumpang,maskapai itu lantas mencabut tempat khusus bayi di dalam pesawat, bassinet, dari kabin pesawat Boeing 747. Dan, kini, otoritas penerbangan setempat kembali menerapkan kebijakan yang sama untuk pesawat superjumbo Airbus A380 tahun depan.Kebijakan ini langsung memicu debat online di Malaysia.
Maskapai itu sedang bersiap menerima pengiriman pertama dari enam superjumbo A380 yang dipesan pada kuartal kedua 2012. "Kami tidak mau menerima bayi di kelas 1 baik yang mau duduk sendiri atau dipangku. Kami memang akan kehilangan sebagian pemasukan, tapi sudah banyak orang yang mengeluh," ujar Kepala Eksekutif Malaysia Airlines Tengku Azmil Zahruddin di akun Twitter-nya,sebagaimana dikutip AFP.
Beberapa pengguna Twitter mempertanyakan mengapa maskapai ini tidak mencoba memakai teknik keperawatan, seperti mempekerjakan pengasuh pesawat dan mendistribusikan selimut bayi. Azmil memberikan tanggapannya dengan memaparkan bahwa ini merupakan "panggilan yang sulit" karena keluhan itu berasal dari penumpang kelas satu, di mana mereka telah menghabiskan banyak uang untuk perjalanan kelas utama,namun sering kali tidak bisa menikmatinya karena tangisan bayi.
Orang tua dan bayinya kini akan melakukan penerbangan kelas bisnis dan kelas ekonomi. Pada Rabu (29/6), maskapai itu menyatakan mereka telah merekonstruksi bagian kelas 1 pada pesawat-pesawat jumbo Boeing 747 pada 2004, untuk mengurangi jumlah kursi dari 18 menjadi 12.
Pengurangan ini untuk memberikan para penumpang elite mereka lebih banyak ruang dan untuk memperkenalkan ruangan yang lebih nyaman bagi kursi mewah. "Hasil dari perubahan kursi dan pengenalan tempat kaki, maka tidak ada fasilitas untuk menempatkan bassinet di kelas satu Boeing 747," papar pernyataan itu.
(Seputar Indonesia)
MENU UTAMA
Total Tayangan Halaman
Entri Populer
-
Banyak suami yang mungkin tidak tahu kalau rejekinya dengan izin Allah mengalir lancar atas peran istri. Memang tidak dapat dilihat secara...
-
Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyiapkan pecahan uang kecil untuk kebutuhan Lebaran tahun ini mencapai Rp 200 triliun. Persediaan tersebut ...
-
Senang memang jika komputer baru saja di install ulang, karena kinerjanya jadi lebih cepat dari sebelumnya. Tapi satu hal yang paling dibe...
-
Proyek kereta api (KA) bandara ruas Manggarai hingga Soekarno-Hatta (Jakarta) sepanjang 19 kilometer yang tertunda cukup lama akhirnya dis...
-
PT ANTA UTAMA Adalah Perusahaan Biro perjalanan yang berpengalaman di bidang : Transportasi, ticketing, dokumen perjalanan, ...
-
Jadwal penerbangan di Bandara Internasional John F. Kennedy, New York, sempat terganggu. Penyebabnya, lebih dari 150 kura-kura yang se...
-
Belilah tiket jauh-jauh hari sebelum anda melakukan perjalanan. Membeli tiket dengan mendadak biasanya sulit untuk mendapat tiket yang mu...
-
"Kalau kita lihat, kursi impor dari Jerman itu mahal sekali. Total harganya Rp4 miliar." ...
-
Mau booking tiket pesawat sekaligus menjadi agen penjualan tiket pesawat secara online, murah, mudah, dan cepat? KLIK DISINI untuk mendapat...
-
Benteng Ujung Pandang (Fort Rotterdam) adalah benteng tua kolonial Belanda di Makassar, menghadap ke pelabuhan. Ini merupakan salah satu o...