Kekacauan tidak hanya diderita penumpang akibat jadwal pemberangkatan pesawat yang terganggu. Aktivitas penerbangan nasional juga mengalami gangguan pada pengiriman barang kargo.
Hal tersebut disebabkan adanya aksi mogok oleh ribuan karyawan ekspedisi di kargo Bandar Udara Soekarno Hatta. Akibatnya, pasokan obat ke sejumlah daerah di Indonesia dan ke luar negeri dari Kargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Banten, terhenti.
Tak hanya kargo bermuatan obat, aksi demo juga menyebabkan sebuah peti jenazah terpaksa tertahan di Bandara karena tidak bisa diangkut.
"Aksi mereka sudah dari tadi malam, yang akibatnya banyak kiriman yang mendesak jadi tertahan," kata petugas Angkasa Pura (AP) II yang minta namanya dirahasiakan kepada Vivanews, Selasa, 5 Juli 2011.
Sebagai pengelola, petugas Angkasa Pura II ini mengaku pihaknya sudah berusaha meminta pendemo untuk tidak menggelar aksi mogok pengiriman. "Boleh saja mereka tidak setuju sistem baru, tapi pengiriman jangan ditahan juga," ujarnya.
Dijelaskan, akibat mogok para pengusaha dan karyawan ekspedisi itu, pihaknya mencatat adanya peti jenazah yang tidak jadi dikirim. Selain jenazah, banyak pasokan obat ke rumah sakit di sejumlah daerah, seperti Surabaya, yang berhenti dikirim.
"Ada jenazah yang tidak bisa dikirim. Karena tidak ada pengiriman. Tertahan di RPX Wahana," tambahnya.
Hingga kini, para pengusaha dan pekerja ekspedisi kargo di Bandara Soetta masih tampak berkumpul dan tidak melakukan aktivitas apapun. Mereka tampak berkelompok dan duduk. Sementara tumpukan barang siap kirim masih menumpuk di depan kargo Bandara.
(VIVAnews)