Aguirre yang sedianya terbang ke Zurich di Swiss, terpaksa digelandang petugas keamanan bandara polisi. Aguirre -spesialis mata di rumah sakit Huddersfield Royal Infirmary- mengatakamn bahwa dirinya diperlakukan seperti penjahat hanya karena tidak siap menerima "serangan radiasi" dari pemindai di Bandara Manchaster.
"X-ray diketahui menyebabkan kanker, dan saya kira seseorang akan mendapat kanker dari pemindai tubuh, apakah saya atau porang lain," ucapnya seperti dikutip Daily Mail, Jumat (1/7).
Sudah menjadi kewajiban bagi setiap penumpang di Bandara Gatwick di Manchaster dan Heathrow, untuk menjalani pemeriksaan melalui pemindai tubuh. Petugas di bandara itu juga sudah diperintahkan untuk melarang penumpang yang menolak melewati X-ray naik pesawat.
Tahun lalu, Badan Perlindungan Kesehatan Inggris yang disebut dengan nama Health Protection Agency (HPA), menegaskan bahwa teknologi X-ray itu aman karena tingkat paparan radiasinya rendah. HPA juga telah menyetujui penggunaan pemindai tersebut bagi seluruh penumpang, termasuk perempuan hamil. Di Inggris saja, tahun 2009 lalu tercatat sebanyak 221 juta penumpang pesawat dari bandara-bandara
Namun hasil studi terkini menunjukkan bahwa backscatter yang fungsinya menyebarkan X-ray, bisa menghasilkan radiasi 20 kali lipat. Aguirre menyayangkan pemerintah Inggris yang mempertahankan penggunaan X-ray hanya karena alasan beradiasi rendah.
"Sekalipun dosisnya rendah dan tidak 20 kali lebih tinggi dari yang dikalkulasi, saya tak mau karena itu tidak perlu. Jika itu memang perlu maka persoalan yang lebih besar dapat ditimbulkan pemerintah. Tapi karena itu tak perlu, maka saya menolak," tandasnya.
Aguirre yang berasal dari Spanyol, bahkan menyebut pemindai tubuh itu tidak bermartabat. "Anda tidak semestinya dipaksa membuka tubuh anda, dan ini menimbulkan masalah moral dan martabat," ucapnya.
Sedianya, Aguirre terbang ke Zurich guna menangani pasiennya di Swiss. Namun gara-gara digelandang petugas keamanan Bandara Manchaster, istri Aguirre memesan penerbangan lain. Aguirre pun terbang dari Bandara Liverpool, di mana pemindai tubuh tidak digunakan. Namun maskapai EasyJet yang sebelumnya dipesan Aguirre, menolak mengembalikan uang tiket sebesar £58.98.
Seperti diketahui, pemindai X-ray pertama kali digunakan di Bandara Schiphol, Amsterdam pada 2007. Sedangkan petugas yang menganalisa hasil pemindaian X-ray, berada di ruangan berbeda yang tidak terlihat oleh penumpang yang dipindai.
Kalangan Muslim dan beberapa ulama Islam pun melarang umat Islam melewati pemindai tubuh menyeluruh itu karena dianggap melanggar syariat. Tahun lalu, dua Muslimah yang menolak dipindai karena alasan ajaran agama, terpaksa di-grounded saat hendak terbang ke Pakistan.
(JPNN.com)