"Tahun 2011 memasuki pembangunan tahap III dengan kegiatan pembenahan akhir untuk kawasan taksi, apron dan drainase," kata Bupati Barito Utara Achmad Yuliansyah di Muara Teweh, Selasa (28/6/2011).
Menurut Yuliansyah, bandara baru yang sedang dibangun itu berada di lahan seluas 180 hektare dan memiliki panjang landasan 2.250 meter dan lebar run way 30 meter.
Bandara baru ini menggantikan bandara lama, Bandara Beringin Muara Teweh yang tidak bisa dikembangkan lagi, nantinya bakal bisa disinggahi pesawat berbadan besar, seperti Fokker dan Boeing.
"Untuk tahun ini kami mendapat bantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp10 miliar lebih untuk menyelesaikan pembangunan bandara tersebut yang ditargetkan selesai 2013 nanti," katanya.
Dia mengakui, tahapan pembangunan landasan pacu yang dilakukan tahun 2010 mengalami kendala cuaca, karena tingkat curah hujan pada pada beberapa bulan mendekati akhir tahun relatif tinggi sehingga menganggu pekerjaan.
Namun pihaknya tetap berharap pembangunan bandara baru ini dibangun selain untuk penerbangan umum, juga akan dijadikan bandara pendukung pertahanan militer wilayah Kalimantan ditargetkan selesai tahun depan.
"Meski pekerjaan mengalami kendala cuaca, namun kita harapkan pembangunan bandara selesai tepat waktu dan tahun depan diharapkan mendapat kucuran dana yang lebih besar," katanya.
Bupati Barito Utara Achmad Yuliansyah mengatakan pada tahun ini penyelesaian pembangunan bandara tersebut dialokasikan selain bantuan pemerintah pusat juga dari APBD kabupaten.
Kegiatan itu diantaranya pembangunan fisik dan pengembangan kawasan keselamatan operasional penerbangan (KKOP) dan perubahan gambar dasar (master plan) sebesar Rp 1,5 miliar dari APBD kabupaten, katanya.
Pada tahun 2010, kata dia, pihaknya telah mengalokasikan dana sebesar Rp 5 miliar melalui APBD kabupaten ditambah bantuan pemerintah pusat sebesar Rp 48,7 miliar.
Sementara 2009, kata dia, pemerintah di kabupaten pedalaman Sungai Barito ini telah menganggarkan dana sebesar Rp 9 miliar ditambah Rp 7 miliar melalui perubahan APBD serta bantuan pemerintah pusat sebesar Rp 49 miliar.
Bandara baru ini dibangun selain untuk penerbangan umum, juga akan dijadikan bandara pendukung pertahanan militer wilayah Kalimantan. "Selain menjadi bandara komersial, pembangunan lapangan terbang ini nantinya akan menjadi markas pendukung pesawat TNI AU," katanya.
(Kompas.com)