Pengawas keselamatan penerbangan Australia mengeluarkan keputusan larangan terbang kepada maskapai penerbangan Tiger Airways. Langkah ini diambil setelah maskapai itu dua kali melakukan pendaratan tidak sesuai prosedur.
Otoritas Keselamatan Penerbangan Sipil (CASA) telah memerintahkan maskapai tersebut untuk menangguhkan semua penerbangan hingga 9 Juli depan. Selama itu, otoritas akan terus menyelidiki 2 insiden operasional terakhir.
Peristiwa terakhir yaitu pada Kamis (30/6) malam, Tiger A320 yang terbang dari Sydney akan mendarat dengan ketinggian melewati batas minimmum di Bandara Avalon, dekat Geelong. Hal ini terjadi pada percobaan kedua ketika pesawat mencoba mendarat, setelah usaha pertamamya gagal karena angin lebih tinggi dari perkiraan.
Kejadian ini merupakan kedua kalinya bagi Tiger Airways melakukan pendaratan di bawah batas minimum. Insiden pertama terjadi dalam penerbangan dari Bandara Melbourne menuju Brisbane, 7 Juni 2011.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis semalam, Tiger mengatakan akan terus bekerja sama sepenuhnya dengan regulator. "Keselamatan mendukung operasi kami di setiap saat," kata Tiger Airways seperti dikutip dari Sydney Morning Herald, Sabtu, (2/7/2011).
"Tiger Airways berkomitmen untuk menyelesaikan masalah, membantu CASA dan melanjutkan layanan sesegera mungkin." tulisnya lagi.
Keputusan larangan terbang sementara waktu ini dianggap sebagai tindakan paling ekstrim yang diambil oleh CASA terhadap maskapai penerbangan Australia. Sebelumnya, CASA melarang terbang maskapai Ansett karena masalah keamanan pada 2000 dan 2001. Pesawat Ansett sempat mengalami masalah serius saat pendaratan pada September 2001.
Namun, Tiger Airways mengaku larangan terbang sementara ini tidak mempengaruhi layanan kepada penumpang dan akan terus beroperasi melayani seperti biasa.
(detikNews)