Para calon penumpang pesawat Batavia Air di Bandara Polonia, Medan, Sumatera Utara, mengamuk. Penyebabnya, pesawat nomor penerbangan Y6-594 rute Medan-Jakarta mengalami delay hingga 3,5 jam.
Asahan Pasaribu, salah satu calon penumpang mengatakan, di tiket tertulis pesawat seharusnya berangkat pukul 16.00 WIB. Ketika check-in, petugas sudah memberitahu pesawat delay hingga pukul 17.30 WIB.
"Tapi tadi pukul 17.00 WIB, lewat pengumuman diberitahu delay lagi dan berangkat pukul 19.30 WIB. Apa-apaan ini?" amuk Asahan kepada petugas Batavia Air di ruang tunggu penumpang bandara Polonia, Medan, Minggu (3/7/2011). Belasan penumpang lain juga ikut memprotes petugas tersebut.
Asahan mengatakan, delay Batavia Air ini telah menghancurkan seluruh jadwalnya yang harus sampai di Yogyakarta besok pagi untuk ujian.
"Tiket kereta sudah saya pesan, kalau dari sini pukul 19.30 WIB, naik apa saya dari Jakarta ke Yogya? Ini benar-benar penghancuran," hardik mahasiswa program doktor di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.
Penumpang lain yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, sejak delay awal, yakni pukul 16.00 WIb menjadi 17.30 WIB, Batavia Air terkesan tidak berniat memberi kompensasi.
Padahal, menurut Pasal 36 Keputusan Menteri Nomor 25 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara, untuk keterlambatan 90 menit sampai 180 menit, maskapai wajib memberikan minuman, makanan ringan, makan siang atau makan malam; dan memindahkan penumpang ke penerbangan berikutnya atau ke perusahaan angkutan udara niaga berjadwal lainnya, apabila diminta penumpang.
"Jadi sejak delay pertama Batavia memang terkesan tidak niat memberikan kompensasi," katanya menambahkan tidak ada makanan dan minuman.
Susanti, petugas Batavia Air di ruang tunggu, mengatakan, delay hingga 3,5 jam disebabkan oleh padatnya penerbangan di Polonia. "Mohon maklum, ini high season," ujarnya.
Terhadap para penumpang yang ingin penerbangannya dipindahkan ke maskapai lain, Susanti mengatakan pihaknya tidak bisa memenuhi dengan alasan jadwal maskapai lain juga padat. Dia hanya memberi tawaran membatalkan penerbangan atau menunggu delay 3,5 jam.
"Ini udah nggak bener. Masa zaman sudah canggih, masih ada alasan seperti ini (high season)," hardik Asahan lagi.
(DetikNews)
MENU UTAMA
Total Tayangan Halaman
Entri Populer
-
Hi there How would you like to earn a 35% commission for each sale for life by selling SEO services Every website owner requires the ...
-
Banyak suami yang mungkin tidak tahu kalau rejekinya dengan izin Allah mengalir lancar atas peran istri. Memang tidak dapat dilihat secara...
-
Mangga seperti yang kita tahu adalah buah yang sangat nikmat lezat. Tak hanya mangga yang sudah masak, mangga muda juga digemari banyak ...
-
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengunjungi warga yang tinggal di kawasan eks Taman BMW Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (9/...
-
Pada suatu kunjungan di sebuah peternakan yang dilakukan oleh peserta seminar keluarga harmonis, seorang Pemandu Tapos menceritakan bahw...
-
7. Chow Chow Ini anjing bisa menjadi agresif jika buruk dibesarkan. Chow Chow mungkin ta...
-
Di antara Anda, pasti ada yang pernah membaca tanda-tanda atau gejala serangan jantung dari berbagai literatur. Di antaranya sekian ban...
-
Dirut PT Dirgantara Indonesia (DI) Budi Santoso mengatakan, pesawat CASA 212-200 laik terbang. Menurutnya, PT DI tidak pernah menerima ...
-
Seledri yang banyak digunakan pada sayur sup atau...
-
Rupiah kini menyentuh level di atas Rp12.000 per dolar AS. Pesawat komersial bersiap mend...