Jogyakarta-Jakarta dan sebaliknya adalah salah satu rute yang paling sibuk selain Surabaya–Jakarta, Medan–Jakarta, Denpasar–Jakarta. Bayangkan dengan 25 kali flights per hari ke Jakarta, tentu sudah menggambarkan betapa sengitnya operator memperebutkan kue penumpang ke Jakarta .
Semua operator mengerahkan armada terbaiknya untuk melayani penumpang Jogyakarta-Jakarta pergi pulang. Garuda Indonesia mengerahkan khusus armada Boeing 737-800 NG, Lion menerjunkan Boeing 737-900ER dan Mandala serta Air Asia dengan armada Airbus 320.
Karakter penumpang Jogyakarta-Jakarta yang rata-rata berpendidikan tentu sangat peduli dengan tipe jenis pesawat dan keselamatan serta kenyamanan selama penerbangan. Maka tidak mengherankan jika semua operator Jogyakarta–Jakarta menerjunkan jenis armada terbarunya.
Adapun frekuensi yang mendominasi Jogyakarta ke Jakarta adalah :
Garuda Indonesia: 9 X/hari dan Lion grup: 7X/hari, maka tidak mengherankan bila market share sangat dikuasai dan didominasi oleh Lion Grup dan Garuda Indonesia.
Tipikal penumpang Jogyakarta-Jakarta banyak didominasi oleh penumpang: Government, leisure, dosen terbang, mahasiswa, TKI dan sebagian umrah transit melalui Jakarta .
Maskapai seperti Garuda dan Lion dengan frekuensi paling banyak tentu memberikan kemudahan bagi penumpang untuk mengatur perjalanannya, sehingga tidak heran Garuda dan Lion menjadi pilihan utama. Apalagi bagi para dosen terbang, pejabat pemerintahan, dan sebagain umrah conecting di bandara Cengkareng tentu Garuda menjadi pilihan karena faktor on time performance sangat menjadi perhatian jenis penumpang tersebut.
Pada dekade lima tahun terakhir ini Yogayakarta mulai menjadi kota tujuan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) selain kota tujuan pariwisata, maka tak heran dengan berbagai MICE taraf internasional yang diadakan di Jogyakarta, sangat menolong capaian load factor isian pesawat Jakarta ke Jogyakarta.
Dengan dinobatkannya Jogyakarta sebagai kota tujuan wisata budaya dan kuliner, semakin memantapkan traffic penumpang Jakarta ke Jogyakarta akan semakin sustainable ke masa depannya. (Arista Atmadjati,SE, MM, Pemerhati penerbangan niaga)