Dirut PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar menyatakan dampak penurunan penumpang dari dan ke Jepang yang mencapai 50% memaksa Garuda mengurangi jadwal penerbangan, untuk selanjutnya dialihkan ke Jeddah, Arab Saudi.
Untuk penerbangan Tokyo-Jakarta-Bali dari dua kali sehari dikurangi menjadi satu kali sehari bersama penerbangan dari dan ke Osaka-Jakarta-Bali.Sementara penerbangan dari dan ke Nagoya yang mencapai lima kali dalam sepekan terus dipantau dan tidak menutup kemungkinan dikurangi.
"Tingkat isian pesawat dari dan menuju Nagoya berkurang hingga 30 sampai 40%, sedang direview jadwal penerbangannya," ujar Emir, malam tadi.
Berkurangnya jumlah penumpang dari dan ke Tokyo dan Osaka membuat satu dari dua pesawat yang melayani rute tersebut dialihkan untuk penerbangan ke Jeddah. "Tingkah penumpang tujuan penerbangan ke Jeddah sangat baik," ujarnya.
Emir menegaskan secara umum, kondisi Jepang tidak terlalu berdampak terhadap kinerja Garuda. "Kalau penerbangan ke dan dari Jepang memang sangat terpengaruh," katanya.
(Bisnis Indonesia)