Susetyo Dwi Prihadi - Okezone
Planet Mars
MOSKOW - Badan Antariksa Eropa (ESA) sedang menjajaki kerjasama dengan NASA mengembangkan sebuah proyek besar-besaran untuk eksplorasi Mars dengan menggunakan tenaga nuklir.
Namun ESA tidak memiliki rencana untuk berkolaborasi dengan Rusia, negara yang juga mengembangkan teknologi pesawat antariksa bertenaga nuklir untuk perjalanan panjang ke planet merah.
Teknologi nuklir menawarkan lebih banyak kekuatan , yang membuatnya sangat menarik untuk misi yang panjang. Demikian yang dilansir melalui TG Daily, Rabu (13/4/2011).
Sebelumnya juga Rusia dan Amerika Serikat telah mengembangkan teknologi nuklir selama beberapa dekade, namun menekankan pada konsep baru dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah Rusia mengalokasikan dana 430 juta rubel (USD14.4 juta) di tahun 2010.
Di samping Rusia, ESA bekerja dengan NASA pada sebuah proyek yang dikenal sebagai ExoMars (Exobiology di Mars), sebuah inisiatif serupa tapi terpisah untuk membangun pesawat ruang angkasa bertenaga nuklir.
Meskipun semua entitas yang disebutkan di atas adalah meneliti tenaga nuklir untuk pesawat ruang angkasa, juru bicara untuk Federal Space Agency Rusia Roscosmos menegaskan tidak ada kesepakatan kerjasama antara ketiga instansi.
Direktur Roscosmos Anatoly Perminov mengatakan pengembangan pesawat luar angkasa sistem tenaga nuklir (MCNSPS) akan membantu Rusia mempertahankan keunggulan kompetitif dalam lomba untuk eksplorasi bulan dan Mars.
Rusia berharap untuk melengkapi desain mesin nuklir pada tahun 2012 dengan perkiraan biaya 17 miliar rubel (USD600 juta).
Namun perlu dicatat bahwa kepala ESA Jean-Jacques Dorden baru-baru ini menegaskan lembaga tersebut akan 'mempertimbangkan' menggunakan pengalaman Rusia dan teknologi dalam perkembangan sendiri pesawat antariksa bertenaga nuklir.
(tyo)
Mau booking tiket pesawat sekaligus menjadi agen penjualan tiket pesawat secara online, murah, mudah, dan cepat? KLIK DISINI untuk mendapatkan informasi selengkapnya.