Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel akan memusatkan pintu kedatangan dan pemberangkatan penerbangan internasional di terminal lama Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Hal tersebut dalam rangka menyambut penerbangan perdana Makassar- Singapura pada 1 Juni.
Kepala Dinas Perhubungan Sulsel Masykur A Sulthan mengungkapkan, kebijakan tersebut untuk memisahkan antara pintu kedatangan dan pemberangkatan antara penerbangan domestik dan internasional. Karena itu,untuk sementara Ruang VIP Pemprov Sulsel dipindahkan ke bandara baru. "Penerbangan internasional semuanya akan dipusatkan di VIP Emmy Saelan bandara lama, begitupun kedatangan," ungkapnya,kemarin.
Di VIP Emmy Saelan tersebut saat ini telah disulap menjadi pusat sistem custom immigration quarantine (CIQ) bagi calon penumpang dan penumpang internasional. Di sini juga akan menjadi kantor khusus bagi Bea Cukai, Imigrasi,dan Karantina. Di bandara lama tersebut jugadisiapkansinaXbagisetiap barang milik penumpang sehingga akan memenuhi standar yang ditetapkan internasional. Hal ini juga untuk mengantisipasi tidak adanya lagi pembongkaran barang milik penumpang.
"Sekarang ini kami sedang melakukan pembenahan bersama Angkasa Pura. Sementara itu,VIP kami pindahkan ke lantai tiga bandara baru. Seluruh penanganan itu dijalankan Angkasa Pura,"papar Masykur di Kantor Gubernur Sulsel. Pemusatan penerbangan internasional tersebut hanya untuk sementara, sembari menunggu selesainya pengerjaan terminal dua yang juga dilaksanakan di bandara lama.
Selain maskapai penerbangan Garuda Indonesia yang akan membuka penerbangan langsung internasional Makassar- Garuda,ke depan AirAsia juga tengah menjajaki penerbangan langsung dari Makassar untuk tujuan lima negara,di antaranya Brunei Darussalam, Kinabalu (Malaysia),Filipina,Hong Kong. Dia berharap penjajakan tersebut bisa segera terealisasi sehingga ke depan Bandara Sultan Hasanuddin menjadi bandara internasional di kawasan timur Indonesia (KTI).
Vice President Marketing PT Garuda Indonesia Don JP Bustan belum lama mengeluhkan sistem CIQ bandara serupa saat bertemu Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo. Dalam pertemuannya itu,Garuda meminta CIQ Bandara Hasanuddin harus berstandar internasional."
Kami tidak mau jangan sampai internasionalnya saja di pesawat, tapi ground handlingatau tata operasi darat juga harus internasional,"ujarnya. Untuk peningkatan CIQ di Bandara Hasanuddin, dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengundang pihak terkait berangkat ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Jakarta, untuk mengetahui tata cara sistem CIQ di sana. Seputar Indonesia-wahyudi
(Makasar Terkini)