Dari rencana pengembangan terminal yang saat ini sudah masuk tahap tender, satu-satunya bandara internasional di Kaltim itu akan memiliki 11 garbarata. Angka itu melebihi Hasanuddin yang memiliki 9 garbarata, dan menyamai Juanda dengan 11 garbarata. Terminal bandara pun akan menjadi salah satu yang terbesar di negeri ini dengan luas 110.000 meter persegi. Selain itu, runway bandara juga akan diperpanjang dari 2.500 meter x 45 meter menjadi 3.250 meter x 45 meter.
Dari design terminal yang diperoleh media ini di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Balikpapan, bagian dalam terminal baru akan didominasi warna putih. Terminal akan mengusung konsep lingkungan, dengan banyak pepohonan yang ditempatkan di tiap sisi. "Bandarannya nanti bakal tambah besar, luasnya aja sampai 110 ribu meter persegi," kata Kepala Bappeda Balikpapan Suryanto, kemarin.
Terpisah, Humas PT AP 1 Bandara Sepinggan Abdullah Husein mengatakan, perluasan bandara tentu dilakukan bertahap. "Kemungkinan selesai tiga tahunanlah," tuturnya.
Husein menyebutkan, Presiden Bambang Yudhoyono (SBY) akan meletakkan batu pertama proyek perluasan bandara itu saat berkunjung ke Kaltim pada Juni mendatang. Diketahui, saat itu Presiden akan menghadiri Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) di Stadion Aji Imbut Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar).
Peletakan batu pertama akan dilakukan di depan VIP Room yang selama ini menjadi terminal untuk tamu kehormatan datang dan berangkat. Setelah peletakan batu pertama itu, dan Presiden kembali ke Jakarta via VIP Room usai acara di Tenggarong, bangunan itu akan dibongkar.
Perluasan bandara nantinya berlokasi mulai dari VIP Room, terminal kargo, kantor PT AP 1, hingga dekat tower bandara. Sehingga, jika sudah jadi, terminal baru akan berada di samping terminal yang sudah ada. "Terminal yang lama itu nanti akan dipakai untuk pesawat-pesawat kecil aja," kata Husein.
10 JUTA PENUMPANG
Jika sudah jadi, diperkirakan bandara itu mampu menampung 10 juta penumpang per tahun. Saat ini saja -- data 2010, jumlah penumpang datang-berangkat via Sepinggan sudah mencapai 5.117.059 orang (per hari rata-rata 14 ribu). Sedangkan jumlah pesawat yang tiba dan datang tahun itu menyentuh 57.177 unit. Maskapai komersial untuk penerbangan domestik yang selama ini melayani penerbangan di Sepinggan yakni, Garuda, Merpati, Lion Air, Sriwijaya, Batavia Air, Mandala, Trigana, dan Susi Air. Penerbangan internasional ada dua, yakni Silk Air tujuan Singapura dan Air Asia ke Kuala Lumpur, Malaysia. Itu tentu belum termasuk maskapai yang melayani kargo dan carter.
MAKIN PADAT
Jerry Stamber, pengamat Perkotaan di Balikpapan mengatakan, saat ini kondisi bandara di Kota Minyak itu memang sudah semakin padat, dan tak lagi representatif dengan terus terjadi peningkatan jumlah penumpang. Apalagi, jelas dia, sudah diketahui pula Bandara Sepinggan salah satu yang sibuk di Indonesia. Maka, perluasan tentu sebuah keniscayaan dengan melihat realita yang ada.
Lulusan sekolah marketing Singapura itu juga sudah mendengar, kalau ke depan, dengan terminal yang lebih luas, Sepinggan akan punya peran besar. Bandara ini akan berposisi seperti Bandara Soekarno-Hatta saat ini untuk wilayah timur Indonesia, tentu bersama Bandara Hasanuddin Makassar. Yakni, tiap penerbangan di kabupaten/kota di kawasan timur, akan melalui Sepinggan.
Di sisi lain, kata dia, perluasan bandara pun akan semakin membawa dampak positif bagi banyak hal di provinsi ini. "Dengan bandara diperbesar tentu akan memacu pertumbuhan ekonomi dan industri di Balikpapan dan Kaltim," kata Jerry. Kondisi ini akan semakin memperbaiki iklim investasi di Kaltim. Bandara yang lebih besar, investor akan semakin banyak dan mudah keluar masuk.
(Kaltim Post Online)