Pihak Cathay mengonfirmasikan bahwa pesawat jumbo Airbus A330-300 itu terbang dari Changi pukul 00.54 waktu setempat. Namun, setelah terbang sekitar satu jam, pesawat berpenumpang 136 tersebut terpaksa mendarat darurat di Changi. Persisnya mendarat pukul 01.57 waktu setempat.
Saat mendarat darurat, pesawat itu berhenti persis di taxiway. Menurut pihak Cathay, muncul percikan api dari mesin nomor 2 pesawat itu. Awak kabin memastikan bahwa percikan api tersebut berasal dari mesin Rolls-Royce. Awak kabin lantas mematikan mesin itu. Sebab, dikhawatirkan kerusakan merembet.
Setelah berhasil mendarat, tim pemadam kebakaran yang sudah bersiaga di bandara langsung memadamkan percikan api. Pihak Cathay memastikan bahwa seluruh penumpang selamat dalam insiden tersebut. Mereka juga dievakuasi ke hotel terdekat. Sebagian besar penumpang pun sudah diterbangkan dengan pesawat lain ke Jakarta kemarin pagi.
Selanjutnya, pihak Cathay bersama tim dari Rolls-Royce melakukan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab insiden itu. Mereka juga mengatakan sudah melaporkan kejadian tersebut ke Hongkong Civil Aviation Department.
Seorang pewarta foto, Beawiharta, yang berada dalam penerbangan itu, menuturkan terjadi dua kali ledakan selang 20 menit setelah pesawat lepas landas pukul 01.12. Setelah ledakan, pramugrari langsung mengambil semua makanan yang baru saja disajikan kepada penumpang.
Dilansir dari laman stasiun berita MSNBC, Beawiharta mengatakan, setelah terjadi ledakan, pesawat bergoyang kencang dan lampu kabin mati. Dia juga menyatakan mencium bau hangus di dalam pesawat. Seluruh penumpang kontan panik. Beawiharta menjelaskan bahwa penumpang di belakangnya mulai berteriak dan berdoa dengan suara kencang. Suasana pun menjadi ricuh.
Sesaat setelah itu, pramugari memberitahukan bahwa mesin terbakar dan pesawat harus kembali ke Singapura untuk memadamkan api. Semua penumpang langsung memakai rompi pelampung. Untung, pendaratan pesawat di Bandara Internasional Changi berlangsung mulus. Derai air mata mewarnai turunnya penumpang dari dalam pesawat itu.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Bambang S. Ervan menjelaskan bahwa kabar soal insiden yang dialami Cathay itu sudah diterima Kemenhub. "Kami yang mengonfirmasi ke Cathay," ucap dia. Tapi, Bambang mengatakan bahwa insiden tersebut belum masuk wilayah Indonesia. Karena itu, pihaknya tidak memiliki wewenang lebih untuk menyelidiki kasus tersebut.
Bambang memastikan bahwa Kemenhub sudah berkoordinasi dengan atase perhubungan KBRI di Singapura soal kecelakaan itu. "Saya belum bisa pastikan jumlah WNI di pesawat itu," ungkap dia. Tetapi, dia mengatakan, berdasar informasi dari atase, seluruh penumpang pesawat tersebut selamat dan berangsur diterbangkan lagi ke Jakarta.
(Fajar Online)