Meski memiliki cadangan emas yang jauh lebih kecil dibandingkan Amerika Serikat yang mencapai 8.133,5 ton, Indonesia mampu merangsek sebagai daftar pemilik emas terbesar di dunia sepanjang tiga bulan pertama 2013.
Dikutip dari laporan terbaru World Gold Council (WGC), Jumat (17/5/2013), Indonesia menempati posisi paling buncit sebagai pemilik cadangan emas terbesar dunia. Bank Indonesia (BI) diketahui memiliki cadangan emas sebanyak 75,9 ton atau sekitar 4% dari cadangan devisa.
"Indonesia merupakan salah satu pendatang baru sebagai bank sentral yang menambah cadangan emasnya," ujar WGC dalam laporannya.
Dibandingkan posisi akhir 2012, cadangan emas Indonesia meningkat sekitar 2,8 ton pada akhir Maret 2013. Akhir tahun lalu, BI hanya memiliki emas sebanyak 73,1 ton.
WGC melaporkan, BI diketahui telah menambah cadangan emasnya lewat dua kali pembelian dalam jumlah kecil. Pembelian pertama dilakukan pada Desember dilanjutkan pada Januari 2013.
Aksi pembelian ini merupakan perubahan kebijakan BI terkait kepemilikan cadangan emas. Pada 2006, BI diketahui melakukan aksi jual besar-besaran emas dengan volume mencapai 23 ton.
Dengan kepemilikan emas tersebut, Indonesia saat ini menempati posisi 39 dunia sebagai pemilik emas terbanyak dunia. Peringkat Indonesia yang naik satu tingkat dari sebelumnya itu, menggeser posisi Mesir.
Selain Indonesia, WGC juga melaporkan, sejumlah bank sentral di dunia juga memutuskan ikut menambah porsi cadangan emasnya. Negara-negara tersebut diantaranya Rusia, Ukraina, dan Kazhastan.
Dari kawasan Asia, bank sentral Korea Selatan juga menambah sebanyak 20 ton cadangan emas sepanjang Februari 2013. Keputusan itu menempatkan Korea Selatan sebagai negara pemilik emas terbanyak ke-34 dunia dengan volume 104 ton.
Bergabung dalam daftar negeri pembeli emas adalah Azerbaijan. Negara pecahan Rusia ini diketahui menambah cadangan emasnya sebanyak 3 ton.
Sumber: lipuitan6.com