Jejaring sosial Google+ yang telah berusia 2 tahun ingin seperti Facebook dan Twitter, yang dijadikan tempat bagi perusahaan dan organisasi untuk mempromosikan merek, produk atau jasanya di media sosial.
Apakah Google+ sudah bisa menempel atau menyalip kedua pesaingnya tersebut? Namun apa daya, Google+ dinilai belum memiliki pengguna yang setia sehingga kurang efektif sebagai media pemasaran.
Masalah terbesar Google+ adalah, banyak pengguna yang lebih memilih berkomunikasi lewat Twitter dan Facebook. Jika banyak warga dunia yang tidak memakai Google+, maka pemilik merek juga enggan menghidupkan aktivitas media sosial di Google+.
"Di jaringan pribadi saya, hanya sedikit orang yang secara aktif menggunakan Google+," kata Dan Nguyen Tan, wakil presiden penjualan dan pemasaran perusahaan sepeda Public Bikes. "Itu bisa menjadi alasan mengapa saya belum memikirkan hal itu (Google+) sebagai alat yang efektif," tambahnya, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (14/5/2013).
Hingga kini Google+ mengklaim memiliki 135 juta pengguna. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan Twitter yang memiliki 200 juta pengguna, sementara Facebook punya 1 miliar pengguna dan masih jadi penguasa jejaring sosial internet.
Google juga mengklaim bahwa kini ada 100 merek yang sudah bergabung di Google+ dan memiliki 1 juta followers.
Waktu yang dihabiskan pengguna di layanan Google+ juga menjadi perhitungan. Menurut riset yang dilakukan Nielsen Media Research, rata-rata pengguna di AS menghabiskan waktu 6 menit 47 detik di Google+. Sementara di Facebook, pengguna menghabiskan waktu 6 jam. Perlu diketahui, data ini tidak termasuk aktivitas dari perangkat mobile.
Sekitar 40 persen dari perusahaan yang memiliki halaman di Google+, tidak pernah mempublikasi konten, atau jarang melakukan aktivitas. Sebanyak 17 merek, termasuk Nike dan Pepsi, tidak rutin mempublikasi konten bahkan dalam hitungan waktu sepekan.
Seorang juru bicara restoran cepat saji McDonald di Amerika Serikat mengatakan, perusahaan itu tidak aktif di Google+.
"Alasan utama kami lebih aktif di Facebook dibandingkan Google+, karena pelanggan dan target demografis kami lebih banyak menghabiskan waktu di Facebook," ujar Dave Gilboa, pendiri perusahaan kacamata Warby Parker, yang berjualan secara online.
Berdasarkan survei informal yang dilakukan Reuters terhadap 100 merek global paling berharga tahun 2012 versi lembaga riset media Millwar Brown, menunjukkan, 72 perusahaan di antaranya memiliki akun Google+. Sementara jumlah perusahaan yang memiliki akun Facebook ada 87.
Kendati demikian, beberapa perusahaan yang aktif di Google+ melihat ada keuntungan tersendiri jika beraktivitas di layanan tersebut. Dave Gilboa mencatat, Google+ memiliki kemampuan sosial yang baik untuk konten promosi dalam bentuk video yang diunggah ke YouTube.
Beberapa perusahaan juga ingin mendapat keuntungan dari integrasi layanan Google+ ke layanan mesin pencari Google. Pengguna yang sering beraktivitas di Google+, akunnya akan masuk dalam baris depan pencarian di mesin pencari Google.
Sumber: kompas.com