Penjahat cyber memilih mencuri kekayaan intelektual perusahaan ketimbang kirim spam.
Penjahat cyber kini juga semakin berminat untuk melakukan pencurian khususnya terhadap kekayaan intelektual perusahaan-perusahaan tertentu ketimbang menyelimuti web dengan spam.
Menurut Symantec Intelligent Report terakhir, serangan spam secara global turun sejak tiga tahun terakhir dengan hanya menyerang 70.5 persen dari seluruh email yang beredar.
Penurunan ini juga merupakan penurunan yang signifikan dari Juli 2010, saat Symantec mendeteksi adanya 230 miliar pesan spam terkirim dalam sehari, atau angka yang diperkirakan mencapai 90 persen dari seluruh email secara global.
Angka 70,5 spam merupakan rekor terendah level spam sejak November 2008. Pada saat itu, spam menyerang 68 persen dari seluruh email yang dikirimkan.
Laporan Symantec menunjukkan bahwa penurunan volume spam mungkin merupakan hasil dari keberhasilan FBI dalam melucuti jaringan spam internet internasional Rustock dan Coreflood, pada awal tahun ini.
Selain itu, penjahat cyber kini juga semakin berminat untuk melakukan pencurian khususnya terhadap kekayaan intelektual perusahaan-perusahaan tertentu ketimbang menyelimuti web dengan spam.
"Malware pada umumnya ditargetkan tumbuh dalam volume dan kompleksitas yang tinggi pada tahun ini, tapi sepertinya kini ia didesain untuk mencuri rahasia perusahaan," sebut Symantec dalam laporannya. "Ini menjadi sangat sulit untuk dikenali," sebut Symantec.
Meski serangan spam menurun, statistik menunjukkan bahwa jenis serangan cyber telah melonjak empat kali lipat sejak Januari. Untuk itu, demi melindungi informasi pribadi dari pencurian identitas, pastikan Anda telah memiliki fasilitas pengamanan yang bekerja dengan baik pada komputer.
Beri enkripsi pada data-data penting Anda, khususnya data pada USB flashdisk. Gunakan password sebagai pertahanan pertama keamanan data Anda.
Sumber : indonews.org