Bagi Anda yang sering melakukan pemeriksaan gigi menggunakan sinar x atau rontgen, sebaiknya waspada. Sebuah riset terbaru di Amerika Serikat yang dipublikasikan pada 10 April 2012 dalam jurnal Cancer mengindikasikan, mereka yang sering menjalani rontgen pada gigi memiliki risiko lebih besar mengidap tumor pada kepala yang umum disebut meningioma.
Tumor ini tumbuh pada lapisan dalam tengkorak. Kebanyakan tumbuh secara lambat, tetapi mereka dapat menyebabkan masalah dan bahkan bisa mematikan jika mulai memberikan tekanan di otak.
Dalam kajiannya, para akademisi dari Yale University School of Medicine di New Haven, Connecticut, dan Brigham and Women Hospital, Boston, Mass, melakukan pengamatan terhadap dua metode penyinaran (x-ray) yang disebut "bitewing" dan Panorex.
Riset itu melibatkan hampir 3.000 orang dewasa berusia 20-79 tahun, sekitar setengah (1.433 orang) di antaranya didiagnosis dengan tomor. Peneliti menemukan, pasien yang sering menjalani radiasi sinar x atau rontgen pada area gigi berkaitan dengan risiko lebih tinggi mengembangkan kanker.
Secara khusus, pasien yang pernah menjalani pemeriksaan Panorex sekali setahun atau lebih, memiliki risiko 2,7 hingga 3 kali lebih besar mengidap kanker meningoma, tergantung pada usia, ketimbang orang yang tidak pernah melakukan rontgen ini. Sementara peserta yang pernah melakukan rontgen "bitewing" setidaknya setiap tahun, risikonya 1,4 sampai 1,9 kali lebih besar mengidap kanker meningioma.
Meningioma adalah tumor pada selaput pelindung otak, yang lebih banyak menyerang wanita daripada pria, terutama di usia 50-60 tahun. Tapi, kebanyakan meningioma bersifat jinak.
Penulis studi Dr Elizabeth Claus, mengatakan, meskipun pasien dengan masalah gigi saat ini mendapatkan paparan radiasi yang lebih rendah ketimbang di masa lalu, tetapi peneliti meminta dokter gigi dan pasien untuk mempertimbangkan kapan dan kenapa rontgen itu perlu dilakukan.
"Saya berharap penelitian ini akan membantu untuk meningkatkan kesadaran tentang penggunaan rontgen gigi secara optimal," ujarnya.
Pedoman dari American Dental Association menyebutkan, anak-anak bisa mendapatkan satu kali penyinaran setiap 1 atau 2 tahun; untuk anak remaja satu kali dalam kurun waktu 1,5-3 tahun, sedangkan orang dewasa bisa mendapatkan penyinaran sekali dalam 2-3 tiga tahun.
Sementara itu, Michael Schulder, wakil ketua departemen bedah saraf dari Cushing Neuroscience Institute, menyatakan tidak terkejut dengan temuan tersebut.
"Ini seharusnya tidak mengejutkan, mengingat hubungan antara radiasi dan pengembangan meningioma yang telah diketahui pada berbagai konteks lain," kata Schulder, yang tidak terlibat dalam penelitian.
"Kemungkinan timbulnya tumor pada pasien gigi yang menjalani penyinaran masih rendah. Meskipun demikian, dokter gigi dan pasien harus mempertimbangkan lagi penyinaran yang terlalu sering setiap tahunnya, kecuali ada gejala pada gigi pasien yang benar-benar perlu penyinaran," tutupnya.
MENU UTAMA
Total Tayangan Halaman
Entri Populer
-
Hi there How would you like to earn a 35% commission for each sale for life by selling SEO services Every website owner requires the ...
-
Banyak suami yang mungkin tidak tahu kalau rejekinya dengan izin Allah mengalir lancar atas peran istri. Memang tidak dapat dilihat secara...
-
Mangga seperti yang kita tahu adalah buah yang sangat nikmat lezat. Tak hanya mangga yang sudah masak, mangga muda juga digemari banyak ...
-
7. Chow Chow Ini anjing bisa menjadi agresif jika buruk dibesarkan. Chow Chow mungkin ta...
-
Di antara Anda, pasti ada yang pernah membaca tanda-tanda atau gejala serangan jantung dari berbagai literatur. Di antaranya sekian ban...
-
Seledri yang banyak digunakan pada sayur sup atau...
-
Aviasi has posted a new item, 'Dilema Maskapai Antara Potensi dan Beban' Industri penerbangan nasional sedang mengalami masa...
-
Rekan Netter. Yth Satu lagi info peluang usaha yag kami hadirkan untuk sahabat, silahkan disimak dan semoga berkenan. Seni Berbela...
-
Olahraga bisa mengurangi stres sekaligus menurunkan gula darah. Merasakan nyaman dengan diri sendiri bisa membuat Anda berada dalam posi...
-
1. Firefox Mozilla Firefox (aslinya bernama Phoenix dan kemudian untuk sesaat dikenal sebaga...