Pesawat Batavia Air mulai pukul 00.00 WIB tidak melayani jadwal penerbangan dan diparkir di Bandara Soekarno Hatta, Banten, Kamis (31/1/2013). Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyatakan pailit PT Metro Batavia, operator maskapai penerbangan Batavia Air. Batavia digugat pailit oleh International Lease Finance Corporation (ILFC). Batavia memiliki utang sebesar 4.688.064,07 dollar AS atau setara lebih dari Rp 45 miliar kepada ILFC.
Enam maskapai penerbangan menyatakan siap memfasilitasi para penumpang Batavia Air yang gagal terbang. Keenam maskapai itu adalah Sriwijaya Air, Mandala Airlines, Air Asia, Citilink, Lion Air, dan Garuda Indonesia.
Inspektur Angkutan Udara Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I Soekarno Hatta, Ronald Panjaitan mengemukakan, komitmen dari enam maskapai itu dinyatakan dalam pertemuan dengan pihak kantor otoritas bandara wilayah I.
Rute yang selama ini diterbangi oleh Batavia Air pun akan diakomodasi oleh keenam maskapai tersebut. Enam maskapai itu berkomitmen melayani para penumpang Batavia Air sesuai kebijakan masing-masing maskapai.
"Mandala Airlines memberi fasilitas alih penumpang secara gratis. Sementara, lima maskapai lainnya akan memberi fasilitas harga tiket terendah sesuai sistem harga tiket yang berlaku pada maskapainya," tutur Ronald, Jumat (1/2/2013).
Mandala Airlines siap melayani para penumpang Batavia Air untuk empat rute, yaitu Jakarta-Singapura, Jakarta-Pekanbaru, Jakarta-Padang, dan Jakarta-Surabaya. Layanan juga berlaku untuk rute sebaliknya.
Para penumpang Batavia Air tujuan Singapura, Pekanbaru, Padang, dan Surabaya terlihat mengantre di depan loket Mandala Airlines di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Jumat. Antrean penumpang juga terlihat di posko bersama penanganan penumpang Batavia Air di depan loket Batavia Air di Terminal 1C Bandara Soekarno Hatta. Di posko itu maskapai Sriwijaya dan Lion Air juga membuka layanan tiket bagi penumpang Batavia Air.
Asisten Officer In Charge (OIC) PT Angkasa Pura II, Daisy Y Dengah mengatakan, posko bersama dibuka untuk memfasilitasi para penumpang Batavia Air. Selain itu, juga untuk menampung pengaduan dan tuntutan para penumpang. "Sampai menjelang tengah hari ini sudah sekitar 70 penumpang yang kami data," ujarnya.
Menurut Daisy, para penumpang menuntut tanggung jawab pihak Batavia Air. Namun, belum ada kejelasan soal ganti rugi dari pihak maskapai. Pasalnya, persoalan itu baru akan diklarifikasikan pada Senin pekan depan. "Persoalan ganti rugi itu akan menyusul," ujarnya.
Tamrin, calon penumpang Batavia Air rute Makassar-Jakarta berharap pihak maskapai segera mengganti rugi harga tiket. Dia sudah membayar tiket untuk lima orang untuk penerbangan akhir Februari, yang seluruhnya Rp 2,8 juta.Sumber: kompas.com