PT AirAsia Indonesia mengaku tidak berminat lagi untuk membeli Batavia Air setelah perusahaan tersebut dinyatakan pailit bulan lalu. AirAsia sebelumnya gagal menemukan titik temu untuk mengakuisisi maskapai lokal tersebut.
Presiden Direktur AirAsia Indonesia Dharmadi mengaku perusahaannya memilih untuk memperkuat bisnis dengan sumber daya sendiri. Termasuk urusan menambah pesawat sampai meningkatkan jumlah karyawan.
"Tidak ada pembicaraan (akuisisi) lagi. Dengan pesawat baru kita harapkan cost-nya lebih rendah, buat kita lebih efisien, kita lebih memilih dengan kaki sendiri, dengan sistem sendiri," ujarnya di Jakarta, Jumat (15/2).
Orang nomor satu di AirAsia Indonesia itu menyatakan sama sekali tidak ada pembicaraan lanjutan dengan direksi Batavia Air sebelum maupun sesudah pailit. Meski demikian, dia mengaku prihatin karena bangkrutnya maskapai pesaing itu menunjukkan industri penerbangan Tanah Air sangat ketat.
"Persaingan di kancah Indonesia ini is really tough, sama kayak di Amerika, siapa enggak kuat ya gulung tikar," cetusnya.
Tahun ini AirAsia menambah 9 pesawat, sehingga total armada mereka menjadi 31 unit. Pada 2018, maskapai penerbangan murah itu menargetkan jumlah pesawat mencapai 70 unit. Sehingga rencana penambahan karyawan melalui usaha sendiri juga menjadi ambisi Dharmadi.
"Saat ini 22 pesawat beroperasi, pegawai kita 1.200 orang, kalau nambah 70 berarti pegawai kita menjadi 5.000 karyawan, terdiri dari penerbang, flight attendant, sampai staff consumer," paparnya.
Sumber : merdeka.com