Sambil menyelam minum air. Pepatah itu mungkin ada dibenak Dr Senaka Liyanage, dokter sebuah rumah sakit di Singapura. Saat mengoperasi pasien, ia sempat-sempatnya melecehkan seorang perawat yang tengah membantunya.
Perawat yang tidak disebutkan identitasnya ini menggugat dokter berumur 37 tahun itu. Si perawat menuduh Dr Senaka melecehkannya dengan meremas bokongnya tiga kali ketika proses operasi berlangsung. "Operasi dilakukan dua tahap, pagi dan siang. Tiba-tiba saja, Dr Senaka meremas bokong saya sebanyak dua kali pada pagi dan kemudian mengulanginya lagi sekali di sesi operasi siang," kata si perawat.
Perawat itu juga menjelaskan, dia memutuskan untuk tidak melakukan perlawanan karena dia sedang sibuk berkonsentrasi membantu proses operasi. Namun, yang benar-benar mengejutkannya adalah dirinya tidak menyangka Dr Senaka akan melakukan perbuatan menjijikkan itu.
Selama ini, Dr Senaka dikenal kolega-koleganya di RS Changi, Singapura, sebagai dokter yang ramah dan punya reputasi bersih. Pengaduan lalu dilakukan si perawat kepada perawat senior, tetapi tidak ada iktikad baik dari pihak rumah sakit untuk menyelesaikannya.
Yang semakin membuat si perawat meradang adalah salah satu dokter senior malah mempertanyakan kenapa dia harus menyeret Dr Senaka ke pengadilan. Kekecewaannya akhirnya membuatnya mengundurkan diri tetapi memutuskan tetap melaporkan kasus ini ke kepolisian.
Dr Senaka saat ini masih tercatat bekerja di RS Changi, tetapi telah dimutasi ke bagian riset klinis. Jika terbukti bersalah, dokter itu terancam penjara maksimum dua tahun, didenda, atau hukuman cambuk.