Dengan biaya bagasi yang semakin tinggi, semakin banyak penumpang membawa tasnya untuk ditaruh di loker pesawat. Jumlah barang bawaan malah kadang melebihi kapasitas.
"Setiap orang menghindari biaya bagasi dengan membawa semua barangnya ke pesawat. Masalahnya, semakin lama semakin banyak yang mereka bawa, tidak hanya satu atau dua tas saja," kata Jo-Ann Davidson, Flight Attendants Association of Australia Secretary, seperti dikutip dari News, Jumat (20/4/2012).
Padahal, loker yang berada di atas tempat duduk penumpang tersebut memiliki daya tampung dan berat yang terbatas. Apabila sudah melebihi kapasitas, risikonya adalah kecelakaan serius.
"Bila kelebihan berat, loker bisa jebol dan barang-barang yang ada di dalamnya berjatuhan lalu menimpa penumpang. Ini bisa menyebabkan cedera serius bagi penumpang," tambahnya.
Selain kapasitas berat yang terbatas, loker tersebut juga semakin sempit dengan banyaknya bawaan para penumpang. Terkadang, para pramugari harus repot mengatur bawaaan di dalam loker agar dapat memuatnya. Bahkan, kadang pesawat harus menunda keberangkatan karena loker belum siap untuk ditutup akibat bawaan terlalu penuh.
Beberapa maskapai di Amerika Serikat telah mencoba merespon masalah ini dengan memperbesar kapasitas loker. Perusahaan pembuat pesawat, Boeing, juga tengah mendesain pesawat dengan kapasitas loker yang lebih besar.
Davidson mengatakan, memperbesar kapasitas hanya dapat mengatasi masalah ini sementara. "Setiap maskapai harusnya tegas, misalnya hanya memperbolehkan penumpang membawa satu barang bawaan untuk saja ditaruh di loker pesawat," tukasnya.
(okezone.com)