Serangga tomcat (Paederus littoralis) dalam ilustrasi tanpa skala. Senyawa biokimia yang dia suntikkan lewat jarum di ujung buntut belakangnya ke dalam jaringan kulit manusia bisa menimbulkan luka lepuh mirip luka bakar. Sejatinya senyawa biokimia itu salah satu instrumen bela diri tomcat atas gangguan pihak lain.
Peneliti dari Kantor Ketahanan Pangan Kota Padang, Sumatera Barat, Rasmi R, menemukan perangkap sekaligus pengendali penyebaran hama tomcat. Akhirnya... pengendali tomcat ditemukan; alat itu dia namakan Radius Snare System (RASS) atau perangkap sistem jari-jari.
"Perangkap serangga tomcat alias Paederus littoralis atau kumbang rove itu mudah dibuat. Pertama siapkan satu piring porselen berwarna putih, lalu letakkan pada halaman rumah yang berumput," kata Rasmi di Padang, Rabu.
Ia mengatakan, piring porselen diisi dengan air sampai hampir penuh, sisakan sekitar dua sentimeter dari bibir piring. Lalu tambahkan dua sendok minyak goreng. Atur posisi piring agar rata, kemudian ambil lidi sekitar 20 batang.
Fungsi lidi, katanya sebagai jembatan bagi tomcat untuk naik ke piring. Kemudian, tancapkan lidi sampai habis dengan persilangan tepat di tengah piring, sehingga membentuk jari-jari sepeda.
"Letakkan lampu tepat di atas piring dengan jarak sekitar 20 cm, lampu diberi cup kerucut dari karton atau sejenisnya, usahakan agak ceper," katanya.
Tomcat akan merangkat naik lewat lidi yang dipasang, sampai di persilangan tengah serangga itu akan bingung mau ke mana dan akan bertabrakan dengan temannya, lalu jatuh ke air bercampur minyak sehingga mati lemas.
Untuk lebih efektif dapat membuat beberapa unit perangkap sesuai keperluan dan seberapa hebatnya serangan yang terjadi akan dapat diatasi.
Rasmi menjelaskan, serangga tomcat tiba-tiba menggangu manusia, lebih akibat habitatnya terganggu atau terjadi karena ketidakseimbangan ekosistem.
Serangga ini sudah ada sejak lama, namun karena lingkungannya tidak seimbang maka muncul masalah.
Dalam pertanian serangga ini termasuk predator bagi hama padi, seperti wereng, hama putih, walang sangit dana lainnya, namun karena kekurangan makananan akan berkeliaran ke permukiman penduduk dan juga cahaya lampu akan menariknya untuk masuk rumah.
"Kalau jenis serangga itu merasa terusik tomcat akan mengeluarkan racunnya yang menyebabkan kulit melepuh dan gatal serta panas," katanya.
(antaranews)
MENU UTAMA
Total Tayangan Halaman
Entri Populer
-
Hi there How would you like to earn a 35% commission for each sale for life by selling SEO services Every website owner requires the ...
-
Banyak suami yang mungkin tidak tahu kalau rejekinya dengan izin Allah mengalir lancar atas peran istri. Memang tidak dapat dilihat secara...
-
Mangga seperti yang kita tahu adalah buah yang sangat nikmat lezat. Tak hanya mangga yang sudah masak, mangga muda juga digemari banyak ...
-
Pada suatu kunjungan di sebuah peternakan yang dilakukan oleh peserta seminar keluarga harmonis, seorang Pemandu Tapos menceritakan bahw...
-
7. Chow Chow Ini anjing bisa menjadi agresif jika buruk dibesarkan. Chow Chow mungkin ta...
-
Di antara Anda, pasti ada yang pernah membaca tanda-tanda atau gejala serangan jantung dari berbagai literatur. Di antaranya sekian ban...
-
Seledri yang banyak digunakan pada sayur sup atau...
-
Rupiah kini menyentuh level di atas Rp12.000 per dolar AS. Pesawat komersial bersiap mend...
-
RISIKO kanker akibat efek radiasi berkaitan dengan salah satu jenis alat pemindai (scanner) keamanan bandara, menurut para pen...
-
Aviasi has posted a new item, 'Dilema Maskapai Antara Potensi dan Beban' Industri penerbangan nasional sedang mengalami masa...