Pesawat Twin Otter memang melegenda dalam penerbangan komersial Indonesia, khususnya di medan-medan berat di kawasan timur negeri ini.
Merpati Nusantara Airlines adalah maskapai nasional pertama yang menggunakan pesawat bermesin ganda dan berkursi 19 itu.
Twin Otter juga pernah membantu pemerintah Indonesia ketika Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat) di Papua pada 1969. Terbang dalam logo Merpati, Twin Otter mampu menjangkau daerah-daerah terpencil di daerah yang dulu disebut Irian Jaya itu.
Pesawat ini mampu lepas landas dan mendarat di landasan-landasan pendek (600 meter) dan tidak beraspal.
Selain Merpati, empat maskapai nasional --Trigana, MNA, SusiAir dan Airfast-- adalah juga pengguna setia Twin Otter yang versi awalnya dibuat pabrik De Havilland, Kanada, sementara versi-versi modernnya dibuat Viking Air Ltd.
Kini, Viking Air menawarkan seri 400 yang merupakan seri terbaru.
"Bisnis penerbangan carter berkembang di Indonesia dan kami senang bisa menawarkan Twin Otter seri 400 ini. Kami akan manfaatkan peluang pasar Indonesia tahun ini juga," kata Wakil Presiden Viking Air Ltd, Robert Mauracher, kepada media usai demonstrasi terbang pesawat itu.
Mauracher mengungkapkan pihaknya telah menandatangani perjanjian pembelian empat Twin Otter Seri 400 dengan PT Airfast Indonesia, dengan harga per unit 6 juta dolar AS.
(ANTARA News)