Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperlambat proses penuaan pada tubuh. Belakangan muncul beragam laporan riset tentang potensi pemberian hormon pertumbuhan manusia (HGH) sintetik sebagai salah satu cara mencegah penuaan. Namun benarkah hal itu efektif? Sains akan mengujinya.
Hormon pertumbuhan atau growth hormone diproduksi secara alami oleh kelenjar pituary (hipofisis) - struktur kecil di dasar otak - yang berperan penting dalam membantu pertumbuhan dan menjaga vitalitas jaringan serta organ. Namun, seiring bertambahnya usia, kelenjar hipofisis cenderung menghasilkan lebih sedikit hormon pertumbuhan - sehingga menyebabkan degenerasi.
Menurut para ahli dari Mayo Clinic Amerika Serikat, ada sedikit bukti yang menunjukkan bahwa pemberian hormon pertumbuhan manusia (HGH) sintetis dapat memperlambat atau menghentikan proses penuaan, atau membantu mengembalikan vitalitas.
Meski begitu, pemberian hormon ini juga memiliki risiko efek samping, mulai dari masalah kecil seperti carpal tunnel sindrom dan nyeri sendi. Sedangkan untuk efek samping yang lebih serius dapat menyebabkan diabetes dan penyakit jantung.
Namun Anda tidak perlu khawatir. Ada cara yang lebih aman dan tanpa efek samping untuk meningkatkan hormon pertumbuhan Anda. Berikut tipnya seperti dikutip dari majalah Life Extension berikut ini :
1. Menyingkirkan lemak perut dapat membantu membalikkan penurunan produksi HGH (human growth hormone). Penelitian juga menemukan, dengan melakukan aktivitas fisik dan tetap aktif dapat mengoptimalkan tingkat HGH dalam tubuh seseorang.
2. Pastikan ketahui apa yang Anda makan. Life Extension menuliskan bahwa seseorang harus menjauhi konsumsi karbohidrat yang tinggi indeks glikemiknya, di mana telah terbukti dapat menghambat sekresi HGH. Sebaliknya, mengonsumsi makanan ringan yang tinggi protein dan rendah karbohidrat sebelum tidur yang tinggi protein dan rendah karbohidrat akan dapat membantu dalam produksi HGH.
3. Cukup waktu istirahat. Sebagaian besar produksi hormon pertumbuhan (HGH) umumnya terjadi selama tidur. Pola tidur yang buruk dapat memberikan kontribusi dalam penurunan produksi HGH yang lebih rendah dalam tubuh.