Pihak maskapai mengaku tidak ada dana untuk memenuhi kebutuhan operasional
Ribuan calon penumpang maskapai berbiaya murah Air Australia di berbagai bandara terlantar. Pasalnya, maskapai asal Negeri Kanguru itu tidak mengoperasikan armadanya lantaran tidak mampu lagi membayar biaya operasional. Padahal maskapai yang bermasalah itu masih menjual 100.000 tiket untuk penerbangan beberapa hari ke depan, yang tidak akan lagi ada.
Menurut harian The Age hari ini masalah itu membuat banyak calon penumpang Air Australia kesal. Seperti yang terlihat di bandara Phuket (Thailand) dan Hawaii (AS), para calon penumpang Air Australia terpaksa harus antre panjang untuk mendapat tiket maskapai lain. Tidak sedikit yang mengerubungi kantor penjualan tiket maskapai itu untuk menuntut penjelasan maupun kompensasi.
Di Bandara Phuket hari ini, banyak korban Air Australia yang harus membayar lebih dari A$1.000 untuk penerbangan pulang ke Australia melalui Singapura. Seorang calon penumpang bernama Amy Simpson mengaku dia bersama 300-an lainnya terlantar sejak Kamis malam karena pesawat yang seharusnya mengantar mereka ke Melbourne tidak kunjung datang.
"Pesawat itu seharusnya berangkat pukul 19.30, namun pada pukul 18 kami awalnya diberitahu bahwa akan ada penundaan hingga pukul 20 karena gangguan kecil," kata Simpson kepada media online setempat, Phuketwan.
Perempuan 24 tahun itu kian resah setelah hingga Kamis tengah malam pihak bandara memberi tahu tidak ada penerbangan dari Air Australia. Namun Simpson dan temannya hari ini akhirnya bisa mendapat tiket menuju Singapura.
Banyak calon penumpang seperti Simpson yang harus menginap semalaman di Bandara Phuket tanpa ada kejelasan dari Air Australia. Selain dari Phuket, pesawat Air Australia rute Honolulu - Melbourne juga tidak berangkat karena tidak ada bahan bakar.
Penjelasan Maskapai
Pihak maskapai, dalam pernyataan resmi, mengaku tidak ada dana untuk memenuhi kebutuhan operasional sehingga pesawat-pesawat mereka tidak bisa berangkat. Calon penumpang yang sudah membeli tiket lewat kartu kredit atau punya asuransi perjalanan akan segera mendapat penggantian.
"Semalam, pihak perusahaan tidak bisa mengisi bahan bakar untuk pesawat-pesawat di Phuket," kata pengelola sementara Air Australia, Mark Korda, yang dikutip Radio Fairfax. "Dewan Direksi baru menunjuk kami pada Jumat pagi pukul 1.30 dan kami sudah bekerja untuk mengatasi masalah ini," lanjut Korda.
Dia mengungkapkan ada sekitar 4.000 calon penumpang Air Australia di luar negeri yang memegang tiket pulang pergi. Mereka yang terkena dampaknya tertahan di Honolulu dan Phuket.
Air Australia memiliki lima pesawat yang terdiri dari Airbus A330-200 dan A320-200. Maskapai itu melayani penerbangan ke Bali, Phuket, Honolulu dan sejumlah kota di Australia.