JAKARTA, KOMPAS.com - DapurMasak.com keluar sebagai juara pertama dalam kompetisi perusahaan rintisan digital SparxUp 2012, dan berhak atas hadiah Rp 150 juta. DapurMasak adalah jejaring sosial untuk orang yang ingin belajar dan punya hobi memasak.
Perusahaan rintisan digital (startup) ini didirikan oleh Soegianto dan Didik Wicaksono sejak Desember 2011. Duo sahabat asal Jakarta ini mengaku, jadi hobi memasak sejak mendirikan DapurMasak.com.
Dua pendiri DapurMasak.com, Soegianto dan Didik Wicaksono
"Kami ingin turut melestarikan resep dan masakan khas Indonesia lewat jejaring sosial. Di sini pengguna bisa berbagi pengalaman memasak," kata Soegianto saat Malam Penganugerahan SparxUp 2012 di Plaza Bapindo Jakarta, Jumat (5/10/2012).
Saat ini DapurMasak masih berstatus beta. Namun, layanan ini telah dibuka untuk publik, dan telah memiliki 250 pengguna. Rencananya, jejaring sosial ini akan diluncurkan secara resmi pada akhir Oktober.
Sistem pertemanan DapurMasak mirip seperti Twitter, yakni menggunakan sistem follow dan follower. Pengguna dapat mempublikasi resep masakan beserta fotonya, meninggalkan komentar, dan "cook it". "Cook it adalah aktivitas jika resep seorang pengguna, digunakan oleh pengguna lain untuk memasak," jelas Didik.
Cook It boleh dibilang sebagai fitur paling unik di DapurMasak. Fitur ini memungkinkan sesama pehobi masak untuk mencoba, dan bahkan memodifikasi, resep pengguna lainnya. "Pujian terbesar bagi seorang pembuat resep adalah ketika resep itu dimasak oleh orang lain," kata Didik.
Saat pengguna hendak menunggah foto masakan, tersedia fitur edit untuk mengatur kecerahan foto agar masakan makin sedap dipandang. Fitur lainnya, DapurMasak juga membuat sebuah gamification system melalui CookBadges dan CookPoints.
Nantinya, Badges ataupun Point tersebut bisa berpeluang mendapatkan penawaran tertentu dari DapurMasak, misalnya untuk membeli produk makanan tertentu di Sedapur, ditukar dengan alat masak tertentu hingga voucher makan di suatu restoran.
DapurMasak juga memiliki sistem pengelolaan oleh komunitas. Sebagian anggota aktifnya akan diminta untuk sukarela menjadi semacam moderator yang bertugas untuk menghidupkan komunitas tersebut.
Tentu saja, para pendiri ingin menambahkan fitur pada layanan mereka. Didik menjanjikan beberapa ftur yang akan dikembangkannya ke depan, seperti membagi kategori masakan berdasarkan daerah asal atau rasa khas masakan tersebut.
Tertarik untuk belajar masak? Yuk berjejaring sosial di DapurMasak.com!