Selama ini, ada anggapan bahwa stroke identik dengan kaum pria, karena lebih banyak jumlah penderitanya. Tapi Anda harus tahu bahwa perempuan seseungguhnya memiliki risiko lebih besar untuk mengalami stroke ketimbang pria, tetapi dengan langkah-langkah sederhana, risiko tersebut dapat diturunkan.
Anda mungkin sudah lama mengetahui bahwa risiko stroke dapat ditekan dengan cara berhenti merokok, membatasi konsumsi alkohol, makan lebih banyak buah dan sayuran, menjaga berat badan, tekanan darah, dan gula darah.
Tapi riset teranyar memberitahukan bahwa ada 9 (sembilan) cara terbaru yang kurang dikenal, akan tetapi dapat membantu melindungi Anda (perempuan) dari ancaman stroke :
1. Berjalan 20 menit sehari
Di tengah kesibukan Anda sehari-hari seperti bekerja, mengurus anak, menyiapkan makan malam, dan menonton tv, mungkin hampir sulit bagi Anda meluangkan waktu untuk berjalan kaki selama 20 menit. Tapi Anda tetap harus mengaturnya. Tidak masalah jika Anda memecahnya menjadi dua sesi (10-menit). Sebuah riset yang melibatkan hampir 40.000 wanita yang dilakukan selama 12 tahun menemukan bahwa berjalan total 2 jam selama seminggu dapat memotong risiko stroke sebesar 30 persen. Bahkan dengan melakukan jalan cepat, risiko Anda terserang stroke akan berkurang hampir 40 persen.
2. Kenali perbedaan antara sedih dan tertekan
Studi terbaru yang melibatkan hampir 80.000 wanita menunjukkan bahwa depresi dapat memicu serangan stroke sebesar 29 persen pada wanita. Mengapa? Karena wanita dengan depresi cenderung merokok lebih banyak, berisiko mengalami kenaikan berat badan dan kurang berolahraga, ditambah, mereka lebih cenderung memiliki masalah medis yang tidak terkontrol, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes, yang juga dapat meningkatkan risiko stroke.
Penting untuk dapat mengenali gejala depresi sedini mungkin guna mendapatkan perawatan yang tepat. Bicaralah ke dokter jika Anda merasa sedih terus-menerus, cemas, atau pikiran kosong, putus asa, merasa bersalah, tidak berharga, mudah marah dan cepat lelah. Waspadai juga apabila Anda kehilangan minat pada hal-hal yang dulu sangat Anda senangi, tidak bisa tidur, makan berlebihan atau kehilangan nafsu makan, berpikir tentang bunuh diri atau sakit dan nyeri yang tidak hilang bahkan dengan pengobatan.
3. Tidurlah selama 7 jam
Tidur lebih dari 10 jam dapat meningkatkan risiko stroke hingga 63 persen, ketimbang mereka yang tidur selama 7 jam, kata para ilmuwan di Harvard. Penelitian juga menunjukkan, individu yang mendengkur saat tidur dua kali lebih mungkin mengembangkan sindrom metabolik, yang merupakan sekelompok kondisi yang meningkatkan risiko stroke, serta penyakit jantung dan diabetes.
4. Memakai minyak zaitun dalam masakan
Gunakan minyak zaitun ketika Anda memanggang dan menggoreng makanan. Selain membantu menurunkan risiko serangan jantung, penelitian baru juga menunjukkan minyak zaitu dapat melindungi seseorang terhadap stroke. Sebuah studi observasional yang melibatkan lebih dari 7.600 orang dewasa di Prancis berusia 65 tahun dan lebih tua menemukan bahwa mereka yang secara teratur menggunakan minyak zaitun mengurangi kesempatan terkena stroke hingga lebih dari 40 persen.
5. Cegah migren
Sakit kepala sebelah atau biasa disebut migren telah terkait dengan risiko stroke lebih tinggi pada wanita. Kenapa? hal ini karena sebagian besar penderita migrain adalah perempuan, sebagian disebabkan karena fluktuasi hormon dan obat. Para ahli mengatakan, meskipun belum ada bukti jelas yang menunjukkan mengobati migrain dapat mengurangi risiko stroke, tetapi tetap disarankan untuk mengurangi frekuensi kejadian migren.
6. Waspadai palpitasi
Palpitasi adalah perasaan (sensasi) yang tidak menyenangkan yang disebabkan oleh denyut jantung yang tidak teratur. Gejala yang muncul biasanya sesak napas, dan nyeri dada - yang semua adalah tanda-tanda fibrilasi atrium (AF), kondisi di mana detak jantung abnormal yang meningkatkan risiko stroke sekitar lima kali lipat.
7. Makan ubi jalar
Ubi jalar, kismis, pisang dan pasta tomat memiliki kandungan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh meskipun kandungan didalamnya berbeda-beda. Tetapi masing-masing dari makanan tersebut sarat dengan kalium dan diet kaya nutrisi ini dapat mengurangi risiko stroke sebesar 20 persen. Selain makanan di atas, Anda juga dapa mengambilnya dari sumber lain seperti: buah-buahan dan sayuran, ikan, unggas, dan susu.
8. Redam amarah
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Hypertension menunjukkan bahwa marah dan orang-orang yang agresif mungkin beresiko lebih tinggi terkena stroke. Peneliti menemukan bahwa peserta mencatat skor tertinggi terkait sifat antagonis pada tes kepribadian standar memiliki risiko penebalan pada arteri leher (faktor risiko untuk stroke) ketimbang orang yang lebih menyenangkan dan tenang.
9. Berpikir FAST (cepat)
Kebanyakan wanita (sekitar 30 persen) tidak mengetahui dua dari gejala stroke. Untuk membantu mendeteksi dan mengenali gejalnya peneliti menemukan metode baru yakni dengan teknik FAST:
* F (face): senyum tidak rata, mati rasa, gangguan penglihatan.
* A (arm and leg): lemas, mati rasa, kesulitan berjalan
* S (speech): cadel, sulit ngomong
* T (time): Penting untuk menyadari lebih dini gejala-gejala diatas. Jika anda mengalami salah satu gejala di atas, segera pergi berobat ke rumah sakit.