Mariam Al Safar, masinis perempuan pertama di Timur Tengah, bekerja di Metro Dubai
Dubai - Ketika perempuan di Arab Saudi dilarang dan ditahan menyetir, Mariam Al Safar, 28 tahun, malah menjadi masinis di negara tetangganya, Uni Emirat Arab. Mariam lolos dalam tes sebagai kru di kereta api canggih Metro Dubai. Inilah perempuan pertama yang berada di belakang kendali kereta api di Uni Emirat Arab, bahkan Timur Tengah.
Dubai Metro mulai dibangun pada 2006. Kereta ini memiliki peralatan serba otomatis dan memiliki pusat kontrol. Metro Dubai tak memiliki masinis seperti kereta api di Indonesia. Namun kereta ini tetap memerlukan operasi manual untuk perbaikan sistem dan antisipasi kecelakaan.
Mariam bisa dikatakan sebagai masinis. Ia mempersiapkan kereta, memastikan sistem keamanan berjalan, dan melaporkan ke pusat kendali Metro. Ia bahkan mengecek kebersihan kabin penumpang. "Saya suka tantangan dan tak takut risiko," kata Mariam kepada Gulf News.
Mariam bekerja di Metro Dubai sejak 2009 sebagai perencana logistik. Dia lalu dipromosikan sebagai public relation, marketing eksekutif, dan passenger services supervisor. Perempuan berkerudung ini bahkan sering kali kerja shift dan masuk mulai jam 3 dinihari.
Menurut dia, perempuan di Uni Emirat Arab masih terikat dengan pekerjaan rutin: berangkat jam sembilan, pulang jam lima. Mariam mengajak semua perempuan mulai mempertimbangkan pekerjaan yang dianggap tak biasa.
Dubai merupakan kota besar dengan mayoritas ekspatriat sekitar 80 persen. Pekerjaan di Metro Dubai biasanya menjadi milik orang asing. Mariam, perempuan berkerudung itu, mendobrak kebiasaan. "Menjadi pekerja di kereta api membantu saya memahami bagaimana berinteraksi dengan orang dari berbagai negara dan budaya."
Sumber : tempo.co