Sejumlah perusahaan jasa penerbangan yang beroperasi di Kabupaten Biak Numfor, Papua, mengeluhkan kenyamanan kawasan Bandara Frans Kaisiepo karena masih maraknya kendaraan dan pejalan kaki melintas di kawasan areal bandara setempat.
Kepala dinas perhubungan Lucas Y.Rumere usai memimpin rapat koordinasi di Biak, Kamis, mengakui, telah memfasilitasi keluhan perusahaan jasa penerbangan diantaranya Garuda, Merpati dan Travira dengan PT Angkasa Pura di Biak.
"Rapat koordinasi ini membahas keluhan perusahaan penerbangan dengan manajemen PT Angkasa Pura, selaku penyedia jasa layanan pesawat udara dengan masyarakat adat di sekitar permukiman bandara Frans Kaisiepo Biak," ujarnya.
Ia mengatakan sampai berakhirnya rapat koordinasi belum ditemukan solusi dalam mengatasi keluhan perusahaan jasa penerbangan mengenai keamanan dan kenyaman di kawasan bandara Frans Kaisiepo saat pesawat akan mendarat dan berangkat.
Ia mengakui, antara pihak PT Angkasa Pura dengan masyarakat pemilih hak ulayat di sekitar areal Bandara Frans Kaiseipo Biak belum menemukan kata sepakat dengan kebijakan manajemen PT Angkasa Pura terhadap penyelesaian tuntutan .
Dinas Perhubungan, lanjut Rumere, akan menjadwalkan kembali rapat dengan manajemen PT Angkasapura, penyedia jasa angkutan udara sehingga akan dicarikan jalan terbaik dalam mengurangi keluhan penerbangan di kawasan bandara Frans Kaiseipo.
"Perlu ada tindak lanjut terhadap hasil kesepakatan yang pernah dibuat antara manajemen PT Angkasa Pura I dengan masyarakat pemilik hak ulayat sehinga dapat mengatasi persoalan yang muncul," harap Kadinas perhubungan Luchas Rumere.
Sementara itu, Dominggus Rumbiak, juru bicara masyarakat adat mengakui, masalah persoalan di areal bandara Frans Kaisiepo akan muncul terus sepanjang pihak manajemen PT Angkasa Pura tidak merealisasikan perjanjian kerja sama dengan pemilik hak ulayat.
"Masyarakat pemilik hak ulayat berharap PT Angkasa Pura menindaklanjuti isi kesepakatan bersama yang dibuat, ya jika ini dilakukan diharapkan bisa mengurangi beban masalah di sekitar kawasan bandara," kata Rumbiak tanpa merinci bunyi kesepakatan dimaksud.
Sayangnya General Manajer PT Angkasa Pura Biak Edward Mirino seusai rapat koordinasi belum dapat dimintai penjelasan karena langsung masuk ke mobil dinas meninggalkan gedung sasana krida kantor Bupati Biak Jalan Majapahit.
(Bisnis Indonesia)
MENU UTAMA
Total Tayangan Halaman
Entri Populer
-
Hi there How would you like to earn a 35% commission for each sale for life by selling SEO services Every website owner requires the ...
-
Chief Executive Cathay Pacific Airways John Slosar, dalam siaran pers yang diterima hari Sabtu (13/8/2011) di Jakarta, menegaskan, pilot ...
-
Pengamat Politik dan Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima), Ray Rangkuti. Pengamat politik, Ray Rangkuti, menilai Presiden Susilo Ba...
-
Mangga seperti yang kita tahu adalah buah yang sangat nikmat lezat. Tak hanya mangga yang sudah masak, mangga muda juga digemari banyak ...
-
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla Mantan Wakil Presiden Jusuf K...
-
Menjelang puncak mudik Lebaran Idulfitri 1432 Hijriyah, tiket pesawat dari Makassar ke sejumlah kota besar di Pulau Jawa habis direserva...
-
Foto: viva Kepada Yth : Ustaz Solmed Ustaz Solmed ya...
-
Sejumlah laporan tentang penumpang pesawat yang bertindak mencurigakan pada dua penerbangan telah mendorong pihak berwenang AS, Minggu (...
-
bursa-kerja.net PRODUCTION SECTION HEAD at PT.A.W.Faber-Castell Indonesia PRODUCTION SUPERVISOR PT.A.W.Faber-Castell I...
-
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengunjungi warga yang tinggal di kawasan eks Taman BMW Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (9/...