Nama ustaz kondang Yusuf Mansur tiba-tiba mencuat ke permukaan setelah bisnis usaha patungan yang digagasnya tiba-tiba dihentikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Keduanya sudah kenal sejak lama. Bahkan, keduanya saling memuji satu dengan yang lain.
Yusuf Mansur adalah ustaz yang sangat populer dan terkenal di penjuru Indonesia. Wajahnya menjadi langganan tampil di televisi untuk mengisi program-program keagamaan. Tidak heran jika Yusuf Mansur dikenal banyak orang. Hal itu juga yang dirasakan Dahlan.
"Saya berpikir ustaz sepopuler beliau jangan sampai namanya jelek, saya ingin bermalam disana untuk ketemu beliau dan bicara disana," kata Dahlan, saat ditemui di Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Kamis (18/7).
Keduanya juga termasuk aktiv di dunia jejaring sosial Twitter. Follower Dahlan Iskan dan Yusuf Mansur hampir sama banyaknya. Dahlan mengaku mengagumi sosok Yusuf Mansur sejak lama. Diam-diam, Dahlan mengaku sering memantau akun Twitter sang ustaz dan sering berkirim pesan pendek dengannya.
Sebaliknya, diakui Dahlan, Yusuf Mansur juga mengagumi dirinya. Menurut Dahlan, Yusuf Mansur merasa bukan siapa-siapa setelah membaca buku otobiografi Dahlan. "Dan saya sendiri mengatakan ingin berguru kepada ustaz," ucap Dahlan.
Ketika bisnis Yusuf Mansur jadi perhatian publik, Dahlan ikut menjelaskan. Berikut lima pengakuan Dahlan soal bisnis Yusuf Mansur dan cerita di balik bisnis tersebut.
1. Curhat di Daarul Qur'an
Menteri BUMN Dahlan Iskan bermalam di pesantren Daarul Qur'an, Tangerang, milik da'i kondang Yusuf Mansur pada 15 Juni lalu. "Memang saya ingin bermalam di sana untuk ketemu beliau dan bicara disana," kata Dahlan, saat ditemui di Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Kamis (18/7).
Dahlan mengaku mengagumi sosok Yusuf Mansur sejak lama. Dia sering memantau twitter sang ustaz dan sering berkirim pesan pendek dengannya.
Sebaliknya, diakui Dahlan, Yusuf Mansur juga mengagumi dirinya. Menurut Dahlan, Yusuf Mansur merasa bukan siapa-siapa setelah membaca buku otobiografi Dahlan.
2. Bisnis usaha patungan yang terhenti
Ustaz Yusuf Mansur menceritakan soal bisnis investasi yang sedang dijalankannya. Dia menegaskan sudah menghentikan patungan usaha untuk membangun hotel yang rencananya akan diberi nama Hotel Siti.
Dia mengaku, keputusan ini diambil setelah mendengar saran dari Menteri BUMN Dahlan Iskan. Terutama setelah mendengar soal risiko usaha. "Sehari setelah Pak Dahlan nginep di Pesantren (15 Juni) saya langsung tutup," ujar Yusuf Mansyur.
Namun, dia berkukuh akan tetap menjalankan bisnis pembangunan hotel Siti. Hanya saja, untuk pendanaannya tengah dipertimbangkan dari pihak ketiga. "Sekarang mau nggak mau, (sisa dana yang dibutuhkan) akan menggunakan dana pinjaman dari bank, tak ambil dana masyarakat," kata Yusuf Mansur di Jaka
Dahlan mengaku telah menyarankan ustaz kondang tersebut menghentikan usaha patungannya sementara karena belum ada aturan resmi yang mengatur usaha semacam ini.
Dahlan sendiri masih bingung ada atau tidak aturan yang mengatur usaha patungan umat ini. "Aturan pemerintah kan harus legal, saya belum tahu aturannya apa. Menurut OJK kan itu harus dikontrol. Tapi saya belum tau urusannya apa," ucap Dahlan.
3. Ajak beli Merpati, Danamon, dan Bank Mutiara
Hubungan Dahlan dengan ustaz Yusuf Mansur juga terbina melalui persamaan persepsi soal bisnis. Dahlan Iskan mengajak Yusuf Mansur untuk membentuk satu perusahaan investasi. Nantinya, dana umat yang dikelola akan diinvestasikan untuk membeli atau menghidupkan tiga perusahaan besar di Indonesia.
"Semua digabung saja dalam public non listed company dan Yusuf Mansur setuju. Idealisme nya luar biasa, kita kumpulkan dana umat," ucap Dahlan saat ditemui di Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Kamis (18/7).
Meski baru sebatas wacana, Dahlan berangan-angan bahwa dana umat yang dikelola itu bisa digunakan untuk menghidupkan kembali maskapai perintis nasional Merpati Nusantara Airlines (MNA). Kemudian, mengambilalih bank Muamalat dari tangan asing dan membeli bank Mutiara (dulu bernama bank Century) untuk kemudian diubah menjadi bank syariah Indonesia.
Untuk membuktikan keseriusannya, Dahlan bersama Yusuf Mansur telah membentuk tim negosiasi untuk mengambilalih Muamalat. Saat ini, 85 persen saham bank syariah pertama di Indonesia itu dikuasai Asing. "Jika asing jual mahal saham Muamalat, kita ramai-ramai bentuk Bank Syariah Indonesia dengan beli Bank Mutiara," kata Dahlan.
4. Saran bisnis untuk sang ustaz
Dahlan membenarkan telah memberikan saran kepada ustaz Yusuf Mansur dalam pengelolaan usaha hotel patungannya. Dahlan memberikan masukan yang membuat ustad kondang tersebut menghentikan sementara rencana pembangunan hotel.
Dahlan menyarankan dan memberikan masukan agar Yusuf Mansyur memikirkan 3 hal dalam melakukan usaha dari hasil patungan infaq masyarakat. Pertama ialah investasi jangan berisiko besar. Kedua, imbal hasilnya tidak kecil. Terakhir, bermanfaat untuk umat.
"Saya sangat menghargai niatnya baik sangat. Tapi saya menyarankan agar ustaz mencari investasi yang betul-betul baik," ucap Dahlan ketika ditemui di Kementerian PU, Jakarta, Kamis (18/7).
5. Kisah uang dua koper
Saat bermalam di Daarul Qur'an, Dahlan sengaja ingin mendengar secara langsung curhatan Yusuf Mansyur yang sempat bermasalah dengan petugas bea dan cukai bandara Soekarno-Hatta.
Diuraikannya, Yusuf Mansur memang sempat berurusan dengan petugas bea dan cukai bandara. Ini lantaran dua koper berisi uang yang dibawa Yusuf Mansyur dari Malaysia ditahan. "Wakut itu beliau cerita bawa uang 2 koper dari Malaysia dan ditahan Bea Cukai," katanya.
Padahal, lanjut Dahlan, uang hasil sumbangan teman-temannya itu akan digunakan Yusuf untuk pengadan Al Quran untuk satu juta calon penghafal kitab suci itu serta bangun masjid.
Sumber: merdeka.com