Puasa bukan hanya sekadar menjalankan ibadah. Di balik itu ada segudang manfaat kesehatan. Bagi para penderita neuropati atau gangguan saraf misalnya. Puasa merupakan periode penting karena dapat menurunkan risiko kerusakan saraf.
Pada dasarnya setiap sel saraf memiliki fungsi yang berbeda. Mulai dari mengatur dan mengontrol gerakan, perasa, dan otonom tubuh. Dalam menjalankan fungsinya, sel saraf dipengaruhi oleh faktor internal (suhu dan aktivitas fisik) dan eksternal (apa yang dimakan).
Ketika sel saraf mengalami kerusakan akan sulit untuk diatasi atau bahkan tak akan pulih. Menurut Ketua Kelompok Studi Neurofisiologis dan Saraf Tepi dari Persatuan Dokter Saraf Indonesia (PERDOSSI), dr. Manfaluthy Hakim, hal ini karena sel tak memiliki kemampuan dan daya untuk regenerasi.
Puasa, ujar Manfaluthy, menjadi salah satu cara untuk menjaga kesehatan saraf. Berikut manfaat puasa bagi penderita gangguan saraf atau neuropati.
- Proses detoksifikasi atau proses pengurangan kadar racun dalam tubuh. Zat racun yang tersimpan dalam lemak akan larut dan dikeluarkan dari tubuh.
- Mengalihkan penggunaan glukosa ke lemak sebagai sumber energi secara perlahan sehingga mencegah kerusakan saraf dan otot.
- Meningkatkan kondisi mental, kewaspadaan, dan fokus karena beberapa hormon tertentu seperti endorfin mengalami peningkatan dalam darah setelah beberapa hari berpuasa.
"Pada saat berpuasa tubuh akan menghasilkan hormon endorfin dan akan mulai mengontrol untuk mengatasi rasa sakit," ujar Manfaluthy saat ditemui di kawasan Senopati. (eh)
Sumber: www.life.viva.co.id