PORT SAID — Tragedi besar menyelimuti dunia sepak bola MEsir. Sedikitnya 73 orang tewas di atas rumput sepak bola, seusai pertandingan Liga Mesir antara, Al Masry versus Al Ahly, Kamis, (2/2).
Seperti dilansir ESPN, ribuan penonton AL Masry tiba-tiba merangsek masuk ke dalam lapangan untuk merayakan kemenangan bersejarah 3-1 atas sang rival. Bukannya merayakan suka cita, para pendukung toim asal kota Port Said ini justru menyerang polisi, pemain, dan pendukung AL Ahly. Dengan tongkat, pisau, serta batu, mereka berlari memburu pemain Al Ahly.
Melihat hal ini, seluruh pemain AL Ahly tunggang langgang. Ada beberapa pemain asal klub Kairo ini yang menjadi korban penganiayaan. Hingga kini, belum diketahui apakah para pemain jadi salah satu korban dari 73 orang yang tewas di lapangan. Yang jelas, mayat-mayat kini bergelimpangan di tengah lapangan dengan kondisi luka di sekujur tubuh.
Mayoritas korban adalah polisi. Korban jiwa dipastikan bertambah karena hingga saat ini masih banyak korban lain yang dirujuk ke rumah sakit. AKibat peristiwa ini seluruh partai sepak bola Mesir ditunda.
Bagaimana tanggapan FIFA ..???
Tewasnya sekitar 73 orang usai pertandingan sepak bola Liga Mesir antara tuan rumah Al Marsy versus Al Ahli mendapat perhatian federasi sepakbola dunia FIFA.
Presiden FIFA, Sepp Blatter mengaku kejadian di Port Said tidak bisa diterima sedikitpun oleh seluruh insan sepak bola di dunia. "Ini adalah hari kelam untuk sepak bola," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Menciptakan situasi seperti bencana ( di sepak bola) adalah di luar akan pikiran dan tidak seharusnya terjadi, " ujarnya seperti dikutip AL Jazeera.
Tragedi yang terjadi di Port Said ini menjadi peritiwa kerusuhan terbesar dalam rentang tiga dasawarsa terakhir. Tragedi ini bahkan melebihi peristiwa Heysel 1985 yang terjadi di final Liga Champions antara Liverpool melawan Juventus. Dalam tragedy Heysel, sebanyak 39 tewas yang lebih diakibatkan tuntuhnya pembatas stadion.
Apa Tanggapan Pemain dengan Tragedi ini ..??
Pemain andalan Al Ahly yang juga bintang timnas Mesir, Abo Treika mengatakan, peristiwa yang terjadi di laga AL Marsy versus Al Ahly bukan lagi menjadi bagian dari sepak bola, melainkan perang terbuka.
Menurut kesaksiannya, pendukung AL Marsy dengan membabi buta, memukuli setiap ofisial dan pendukung Al Ahly yang ada di stadion. Tidak hanya itu, mereka dengan pisau tidak segan membunuh siapapun yang menggunakan identitas Al Ahly.
"Ini bukan sepak bola. Ini adalah perang dan manusia meregang nyawa di hadapan kami," kata Treika.
Dia pun mengkritik habis petugas keamanan dan ofisial pertandingan yang seadakn tidak berbuat apapun. "Tidak ada pergerakan, tidak ada keamanan, tidak ada ambulans," sesal Treika.
Kepada stasiun televisi Mesir, Treika yang masih dalam kondisi shock berat itu mengaku, "Tragedi ini mungkin tidak akan pernah dilupakan sebagai sejarah terkelam dunia sepak bola,"pungkasnya
Sumber : Republika.co.id