Maskapai penerbangan Belanda, KLM, mengembangkan alat yang membuat penumpangnya bisa memilih pasangan duduknya sendiri melalui akses Facebook dan LinkedIn. Bagaimana?
Layanan yang bernama 'meet and seat' ini memberi penumpang kemampuan untuk bisa mengakses jejaring sosial dan memilih pasangan untuk menemaninya duduk.
Gagasan utamanya adalah, KLM ingin penumpangnya bisa duduk dengan orang yang memiliki minat sama.
Penumpang juga bisa memilih pasangan duduknya berdasarkan penampilannya dan pekerjaannya. Bagi penumpang yang ingin sendiri dan tak menghiraukan sekitarnya, disediakan pilihan untuk tidak berbagi informasi pribadinya.
KLM bukan maskapai penerbangan pertama yang mendukung penggunaan media sosial secara kontroversi ini. Seperti Malayasia Airlines yang merilis layanan di Facebook yang membuat penumpangnya bisa memeriksa apakah ada temannya yang juga naik pesawat sama atau mengunjungi tujuan sama di waku bersamaan.
Selain itu, ada AirTroductions yang berhasil menjadi berita utama pada 2006 karena menawarkan layanan kencan online bagi penumpangnya. Namun, layanan ini kini telah dihentikan seperti dilaporkan DM.
(Inilah.com)
MENU UTAMA
Total Tayangan Halaman
286277
Entri Populer
-
Sukanto Tanoto Konglomerat Raja Garuda Emas, Sukanto Tanoto, tercatat sebagai ora...
-
Hi there How would you like to earn a 35% commission for each sale for life by selling SEO services Every website owner requires the ...
-
Kecelakaan transportasi udara di Indonesia bukan hal baru. Nyaris setiap tahun kecelakaan pesawat terjadi di Indonesia, tentu dengan jumlah...
-
Teka-teki siapa yang akan jadi Presiden PKS sudah terjawab. Politikus senior PKS Soeripto menyebut bahwa pengganti Luthfi Hasan Ishaaq ada...
-
Penggunaan frekuensi radio yang sembarangan mengganggu dunia penerbangan. Siaran radio yang tidak sesuai aturan mengganggu sistem komu...
-
Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono berbicara pada konferensi pers di kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, Jumat (8...
-
Pengamat Politik dan Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima), Ray Rangkuti. Pengamat politik, Ray Rangkuti, menilai Presiden Susilo Ba...