Sensasi yang timbul saat orgasme akan meningkatkan seluruh aktivitas otak. Sebaliknya, jika kita bermain puzzle atau mengisi TTS, memang terjadi peningkatan aktivitas otak, tetapi hanya bagian kecil otak yang aktif.
"Saat orgasme, ada peningkatan aliran darah ke bagian otak. Hal ini menyebabkan nutrisi dan oksigen yang mengalir ke otak menjadi berlimpah," kata Profesor Barry Komisaruk, neuroscientist, yang melakukan penelitian ini.
Dalam penelitiannya, Komisaruk mengukur aliran darah menuju otak saat orgasme. Peneliti ini sudah lama memfokuskan penelitiannya pada mekanisme biologi dan aktivitas otak saat wanita mengalami rangsangan.
Sebelumnya, ia juga melakukan penelitian mengenai bagian otak mana saja yang aktif saat seorang wanita mencapai klimaks. Orgasme juga diklaim bisa menghalangi rasa sakit.
"Kita harus mengetahui bagaimana otak menghasilkan rasa senang saat orgasme. Mungkin saja hal ini bisa mengobati depresi, kegelisahan, adiksi, atau rasa sakit," ujar Komisaruk.
Dalam sebuah penelitian menggunakan pemindaian otak (MRI), diketahui saat orgasme datang, terjadi reaksi mirip ledakan kembang api. Hampir seluruh bagian tubuh berkontraksi, termasuk otak.