Berapa banyak di antara Anda yang bekerja dengan duduk di depan komputer? Atau menjalani profesi yang identik dengan duduk lama seperti sekretaris, mahasiswa, atau penulis?
Bagi Anda yang dengan rutinitas demikian, pernahkah Anda merasa jenuh karena harus duduk lama menatap komputer atau bahan kerjaan? Atau sampai merasa pegal dan nyeri pada otot leher, bahu, lengan, punggung bawah, hingga sakit kepala? Bisa jadi hal tersebut muncul karena salah posisi duduk atau durasi kerja yang terlalu lama tanpa diselingi istirahat yang cukup.
Meski terlihat sederhana, keluhan-keluhan itu tidak boleh dianggap sepele. Posisi duduk yang tidak ergonomis, yakni leher terlalu menunduk, punggung terlalu bungkuk atau terlalu tegak, hingga tinggi bangku yang tidak pas dengan tinggi meja, akan mudah menimbulkan kelelahan otot. Dan bila dipertahankan dalam waktu lama, dapat timbul ketegangan otot (spasme) hingga rasa nyeri yang berlarut-larut. Bahkan, kondisi tersebut dapat berakibat pada penurunan daya dan semangat kerja, serta sulit berkonsentrasi.
Sebuah survei di Denmark yang melibatkan 690 pekerja pengguna komputer menunjukkan, sekitar 35 persen pekerja mengeluh nyeri pada otot leher dan bahu setiap hari dalam 1 tahun terakhir. Sebuah angka yang fantastis! Hasil studi tersebut telah dipublikasikan Agustus 2013 ini di sebuah jurnal internasional. Bahkan, sejumlah 44,6 persen di antara mereka mengakui adanya penurunan produktivitas mereka karena keluhan ini.
Selain pada leher dan bahu, keluhan lain yang digarisbawahi oleh Tim Peneliti adalah nyeri pada punggung bawah (low back pain). Masalah ini memang klasik temukan akibat posisi duduk yang keliru. Kebanyakan orang duduk dengan posisi menyandar yang hanya pada punggung atas, sementara punggung bawah tidak memiliki tumpuan. Dengan posisi tersebut, otot punggung bawah akan berkontraksi (tegang) sebagai upaya kompensasi sehingga lama-kelamaan timbul nyeri.
Posisi duduk yang ideal memang mampu meningkatkan durasi kerja di depan komputer. Akan tetapi, otot-otot penopang (dalam hal ini otot leher, bahu, dan punggung) juga memiliki kapasitas dan akan menjadi lelah. Oleh sebab itu, Anda perlu melakukan latihan relaksasi stretching otot di sela pekerjaan.
Latihan ini sangat efektif bila dilakukan secara benar dan runut. Gerakan relaksasi cukup dilakukan selama 5 menit setiap bekerja 1,5-2 jam di depan komputer.
Berikut adalah contoh latihan stretching yang sederhana dan mudah diikuti. Anda dapat menempelnya di samping meja kerja guna mengingatkan pentingnya relaksasi di tengah sibuknya pekerjaan.
Ingat, stretching yang baik harus mencakup semua otot: mulai dari leher, bahu, lengan, tangan, punggung, dan dada. Lakukan stretching secara perlahan hingga batas maksimal bisa Anda capai. Rasakan otot tersebut teregang dan menjadi rileks; pertahankan selama beberapa detik. Bila awalnya terasa kaku, coba bantu digerakkan secara pasif dengan dorongan tangan. Namun, jangan paksakan bila muncul nyeri. Usai satu gerakan, lakukan gerakan antagonisnya lalu sisi sebelahnya.
Tak kalah pentingnya, Anda pun harus mengistirahatkan mata dan pikiran sejenak. Memejamkan mata selama 2-3 menit terbukti efektif agar otot mata tidak kelelahan. Demikian juga dengan pikiran. Bekerja monoton dengan fokus penuh dapat menyebabkan Anda jenuh dan kehilangan konsentrasi. Sembari melakukan gerakan relaksasi 5 menit, Anda dapat mengalihkan sejenak pikiran Anda dari kepenatan itu. Atau, berjalan-jalan ke meja kerja tetangga juga boleh dilakukan supaya tidak bosan.
Apakah Anda mulai merasa lelah di depan komputer? Yuk, mari mulai bergerak dan lakukan relaksasi. Di samping terhindar dari risiko masalah kesehatan, Anda pun akan menjadi lebih produktif mengerjakan tugas di komputer.
Salam sehat untuk kita semua!