Di hari Fitri ini, mungkin banyak yang beranggapan bahwa ini adalah waktunya bagi seseorang boleh makan apa pun tanpa mempedulikan kesehatan. Padahal lebaran semestinya juga dimanfaatkan untuk menjaga organ hati (lever). Karena hati yang baru didetoks selama sebulan penuh akan percuma jika kita makan kalap saat lebaran.
Begitu disampaikan oleh Ketua Yayasan Gema Sadar Gizi yang juga Pengurus PDGKI (Persatuan Dokter Gizi Klinik Indonesia) Dr. Tirta Prawita Sari, MSc, Sp. GK yang diwawancari Liputan6.com beberapa waktu lalu, seperti ditulis Kamis (8/8/2013).
Tirta mengatakan, pada saat lebaran semestinya kita tidak boleh kalap. Intinya, makanan itu harus tetap berada dalam keseimbangan gizi. Tapi bukan hanya seimbang secara komposisi tapi seimbang secara aktivitas fisik, kebutuhan dan usia.
"Yang ngeri saat lebaran adalah ketika proses puasa satu bulan yang begitu banyak berguna bagi kesehatan, habis manfaatnya hanya dalam satu hari," kata Tirta.
Pola makan yang drastis berubah saat lebaran membuat hati akan kaget, karena sepanjang hari makan santan dan makan atau minum yang manis.
"Ya, pasti kebanyakan orang berpikir ini hanya sehari. Tapi dengan Anda makan atau minum manis sepanjang hari, itu sama saja dengan Anda makan sepiring nasi," jelas Tirta.
Untuk itu, Tirta menyarankan siapa pun yang merayakan lebaran dan ingin tetap sehat agar menjaga makanan dan minuman. Ganti minum manis dengan air putih dan jika ingin makan banyak, usahakan makan dalam porsi sedikit.
Sumber: liputan6.com