Asha Mandela (50) pernah melewati berbagai penyakit yang mematikan, seperti serangan jantung, kanker, dan mengidap stroke dua kali. Tetapi, itu semua mampu ia lewati berkat kepercayaan pada rambut gimbalnya yang sepanjang 16,7 meter.
"Memotongnya sama saja dengan bunuh diri. Ini akan menjadi seperti zombie," ujar pemilik rambut gimbal terpanjang di dunia ini.
Mandela, yang tinggal bersama suami dan anaknya di Atlanta, berhenti memotong rambutnya pada usia 20-an. "Saya mulai memanjangkan rambut saya sejak 25 tahun yang lalu. Ketika itu, saya mulai memiliki beberapa impian dan tujuan," katanya.
Memanjangkan rambut gimbalnya, menurut Asha, merupakan salah satu bagian dari perjalanan spiritual untuk melengkapi kehidupannya. Kini, Asha memiliki banyak penggemar yang memanggilnya "legenda hidup" dan "sembilan keajaiban dunia". Dia harus membawa rambutnya menggunakan gendongan bayi saat keluar dari rumah karena beratnya mencapai 17 kg.
Awalnya, keluarganya yang berasal dari Trinidad tidak menyetujui Asha memanjangkan rambut.
"Ibu saya berkata kepada saya untuk memotong rambut gimbal saya sebelum saya diterima di rumahnya lagi," ucapnya. "Ibu saya bilang, 'Bayangkan, saya mengoleskan dengan lembut Vaseline dan minyak babi di rambut kamu supaya bisa tumbuh dengan indah. Sekarang lihat apa yang kamu lakukan'," kenangnya.
Asha pun merawat rambut gimbalnya dengan hati-hati. Ia mencuci rambutnya sekali dalam seminggu dan merawat rambutnya dengan minyak alami. Setelah dicuci, butuh dua hari untuk membuat rambutnya benar-benar kering.
Meskipun dirinya pernah menjalani mastektomi bilateral diikuti dengan kemoterapi pada akhir tahun 1990-an, secara ajaib rambutnya tidak rontok. Dalam sebuah wawancaranya pada tahun 2010 lalu, Asha percaya rambut gimbalnya yang menjaga hidupnya.
Pada tahun 2008, akhirnya ia dinyatakan sebagai orang pertama yang meraih gelar Guinness World Record untuk rambut gimbal terpanjang di dunia. Setahun kemudian, ia mematahkan gelarnya sendiri karena rambutnya hilang (entah rontok atau patah) sepanjang 5 meter, 15 sentimeter.
Tahun 2009 itu, dengan bantuan ahli perawatan rambut khusus rambut gimbal, Asha mulai melepaskan gimbalan rambutnya. Setelah membutuhkan waktu 12 jam yang melelahkan, dia menyadari bahwa rambutnya tumbuh secara tidak disangka panjangnya dari tahun ke tahun.
Hingga akhirnya, pada 2010, Guinness memutuskan untuk meniadakan kategori itu, mengingat rambut gimbal bisa dipanjangkan dengan menggunakan rambut sambungan. Karena itu, Asha menjadi wanita pertama dan pemegang gelar satu-satunya hingga sekarang ini.
Tetapi, rambut yang hilang sepanjang 5 meter, 15 sentimeter itu tidak ada artinya. Minggu lalu, rambut Asha tumbuh lagi sampai 16 meter, 17 sentimeter, tiga kali lebih panjang dari ukuran sewaktu ia meraih gelar.
Asha sendiri menganggap rambutnya sebagai "anaknya" walau secara fisik dapat membahayakan kesehatannya.
"Para dokter sepertinya berpikir saya memiliki kelengkungan tulang belakang, dan panjang rambut serta beratnya membuat tulang saya menjadi melengkung," katanya. "Beberapa orang juga mengatakan leher saya bisa patah ke belakang dan saya harus berhati-hati karena saya bisa mulai mengalami kejang pada tulang belakang saya, dan kemungkinan juga bisa menyebabkan lumpuh."
Meski begitu, hal itu terdengar bukan sebagai peringatan baginya. Asha mengatakan, "Rambut saya telah menjadi bagian dalam diri saya. Inilah hidup saya. Saya tidak akan pernah memotongnya."